Rusli Bintang: Saya Buat Manajemen Terbuka dan Profesional

“Karena bangai itu pula tahun 1976 saya menerima pekerjaan di 1016 lokasi, setahun saya kerja dan selamat. Kalau orang pandai, tentu dia tak mau karena sama dengan bunuh diri. Saya ‘bangai’ saya terima dan laksanakan pekerjaan itu dalam setahun anggaran. Alhamdulillah selesai dan tak ada yang berujung ke proses hukum. Bayangkan, pekerjaan itu tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari Aceh hingga Timor Timur yang kala itu masuk wilayah Indonesia,” kata Rusli Bintang.
H Rusli Bintang

Iklan Baris

Lensa Warga

BANDA ACEH I ACEHHERALD.com – Pemilik Yayasan Abul Yatama, Dr (HC) H Rusli Bintang, bicara blak blakan kepada awak media, sejenak ia menyaksikan pelantikan Rektor dan empat Wakil Rektor Universitas Abul Yatama (Unaya) di Kampus Unaya, Sabtu (22/02/2025) petang. “Saya sudah tua dan tak sanggup lagi, saya pulangkan penglolaan yayasan dan Unaya kepada sosok profesional dan kredibel. Termasuk komitmen untuk terus peduli kepada anak yatim,” kata Rusli Bintang yang memakai kemeja putih.

Sosok pemilik lima perguruan tinggi di Indonesia dan setidaknya menjadi Bapak Asuh untuk 6000 anak yatim itu, berharap agar manajemen baru di Yayasan dan Unaya bekerja dan menegakkan ketentuan secara tanpa memandang bulu, karena mereka telah diberi kewenangan penuh untuk itu. Termasuk menbawa ke koridor hukum bagi pihak pihak yang berpotensi melanggar dari sisi hukum dalam menyikapi kebijakan kebijakan Yayasan Abul Yatama dan top manejemn Kampus Unaya. “Allah mengharapkan tangan lain melalui tangan saya untuk mengurus Yayasan Abul Yatama, dan kebetulan adalah mereka semua,” tandas Rusli Bintang sambil menunjuk Rusli Muhammad (Ketua Yayasan Abul Yatama) dan pejabat baru Rektor Unaya beserta empat Wareknya.

Menurut Rusli Bintang yang peduli yatim berawal dari pengalaman pahit dirinya sendiri, ini adalah yang pertama kalinya dalam sejarah ia mempercayakam pengurus Yayasan kepada manajemen profesional tanpa campur tangan dirinya sebagai pemilik yang sah. Karena itu ia berpesan agar semua pengurus yayasan dan universitas untuk bekerja dan berkarya secara maksimal. “Mereka saya minta untuk trasparan, bila perlu buat seperti dalam masjid manajemennnya, sangat terbuka karena diumumkan kondisi keuangan di papan infomasi masjid. Kalau yayasan bisa secara berkala, agar publik tahu. Karena ini juga menyangkut hak anak yatim dalam laba yayasan,” tandas Rusli Bintang.

Baca Juga:  Cabut Dukungan dari Illiza-Afdhal, PBB Resmi Dukung Penuh AMIN

Secara jujur, putra sulung pasangan Bintang Amin dan Halimah yang lahir hari Jumat 28 April 1950 itu menambahkan, hampir tak ada perusahaan yang laba secara signifikan kalau pengelolaanya diserahkan kepada keluarga. Bisa saja ada pihak ketiga yang masuk dalam sistem keluarga ini, dan ini tak baik bagi manajemen, karena bisa jadi akan berantakan di tengah jalan. “Makanya yang betul adalah kita suruh kepada orang lain atau profesional, kita ambil hak sebagai owner. Cok hak mantong ka jiet (ambil hak saja sudah boleh),” kata pria yang tak suka banyak omong tanpa perbuatan nyata itu.

Rusli yang kadang dianggap kontroversial tersebut adalah sosok yang komit dan tak pernah berubah. Intinya ia butuh sikap profesional dan transparan. Lelaki yang hanya menamatkan SMA ini secara terbuka mengaku ia ‘bangai’ atau tak mampu membaca keadaan secara detail, termasuk dengan segala kemungkinannya. “Karena bangai itu pula tahun 1976 saya menerima pekerjaan di 1016 lokasi, setahun saya kerja dan selamat. Kalau orang pandai, tentu dia tak mau karena sama dengan bunuh diri. Saya ‘bangai’ saya terima dan laksanakan pekerjaan itu dalam setahun anggaran. Alhamdulillah selesai dan tak ada yang berujung ke proses hukum. Bayangkan, pekerjaan itu tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari Aceh hingga Timor Timur yang kala itu masuk wilayah Indonesia,” kata Rusli Bintang.

“Allah menunjukkan kuasanya, Saya sukses mengerjakan itu semua, dan itu karena saya bangai. Karena jika seseorang itu pandai tntu ia tak menerima pekerjaan sebanyak itu, karena telah memiliki pertimbangan teknis dan lainnya. Saya tak punya pertimbangan itu, yang penting kerja dan alhamdulillah selesai,”

Baca Juga:  Berapa Usia Paling Tepat bagi Anak untuk Mulai Sekolah?

Ketika kembali ditanya apa harapannya kepada pengurus yayasan serta jajaran Rektor Unaya yang baru, Rusli Bintang hanya menjawab sibgkat. “Silakan bekerja sesuai koridor, mereka yang kini punya legalitas dari saya selaku pemilik  yayasan. Jika memang ada potensi pelanggaran maka tangai segera tanpa melihat atau memandang siapa yang mlakukan,” tegas Rusli menutup perbincangan.

Kata Kunci (Tags):
yayasan abul yatama, unaya lampoh keude, rusli bintang, rusli muhammad, nurlis efendi

Berita Terkini

Haba Nanggroe