Rusia Sebut Syarat Damai dengan Ukraina: New World Order Tanpa AS

JAKARTA | ACEHHERALD — Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengatakan pembicaraan damai soal Ukraina harus berfokus kepada pembentukan “tatanan dunia baru” (new world order) dan ikut mempertimbangkan kepentingan negaranya. “Setiap negosiasi harus didasarkan kepada mempertimbangkan kepentingan Rusia,” kata Lavrov usai bertemu dengan Menlu Turki, Mevlut Cavusoglu di Ankara, pada Jumat (7/4) seperti dikutip dari … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

JAKARTA | ACEHHERALD — Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengatakan pembicaraan damai soal Ukraina harus berfokus kepada pembentukan “tatanan dunia baru” (new world order) dan ikut mempertimbangkan kepentingan negaranya.

“Setiap negosiasi harus didasarkan kepada mempertimbangkan kepentingan Rusia,” kata Lavrov usai bertemu dengan Menlu Turki, Mevlut Cavusoglu di Ankara, pada Jumat (7/4) seperti dikutip dari Al Jazeera.

“Itu harus tentang prinsip di mana tatanan dunia baru akan didasarkan,” ujarnya menambahkan sembari menyebut Rusia menolak “tatanan dunia baru yang tunggal, dipimpin oleh ‘hegemoni satu negara” yakni Amerika Serikat.

Dilansir dari Euro News, Lavrov sendiri berada di Ankara untuk berbicara dengan Cavusoglu terkait kesepakatan Juli 2022 tentang perdagangan biji-bijian. Kesepakatan yang dibuat PBB itu mencantumkan izin untuk membuka sebagian blokade terhadap ekspor produk agrikultur dari Ukraina melalui Laut Hitam.

Kesepakatan yang dimediasi PBB dan Turki pada Juli 2022 lalu itu telah membuat adanya ekspor lebih dari 25 juta ton biji-bijian dari Ukraina. Kementerian Luar Negeri Rusia pun telah mengatakan sepakat memperpanjang kesepakatan soal produk agrikultur tersebut “sebagai itikad baik untuk 60 hari ke depan.”

Namun, Rusia menyalahkan negara-negara Eropa yang disebut sengaja tidak menghiraukan bagian kesepakatan itu yakni tentang ekspor biji-bijan dari Rusia. Menurut Lavrov, kesepakatan itu bisa ditinjau ulang jika negara-negara Barat tidak merevisi sanksi mereka terhadap produk ekspor Rusia.

Rusia dan Ukraina merupakan dua dari beberapa negara penting produsen komoditas pertanian di dunia. Keduanya adalah pemain penting dalam sektor gandum, barley, jagung, minyak rapeseed, biji bunga matahari dan minyak bunga matahari. Rusia juga dominan di pasar pupuk.

Di sisi lain, Lavrov juga angkat bicara soal hubungan Rusia dengan Turki. Menurut dia, “di samping situasi internasional yang rumit, dialog politik Rusia-Turki terutama di level kedua kepala negara terus berlanjut.”

Baca Juga:  Pengadilan AS Nyatakan Trump Bersalah Lecehkan Penulis Jean Carroll

Sumber: CNN Indonesia

Berita Terkini

Haba Nanggroe