
[divider style=”solid” top=”20″ bottom=”20″]
BANDA ACEH | ACEH HERALD
SERIBUAN orang jamaah memadati lokasi pelataran masjid Raudathul Jannah Gampong Pango, Kecamatan Uleekareng, Banda Aceh, Senin (26/10/2020) malam. Para jamaah yang sebagian datang sejak magrib itu mengikuti acara kajian tauhid tasawuf serta zikir rateb seuribee bersama Abuya Syech H. Amran Wali Al Khalidi.
Kegiatan zikir itu diikuti oleh perwakilan dari Wali Nanggroe MPTT Jakarta, serta nyaris seluruh Aceh. Sementara jamaah lainnya adalah dari kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar.

Dalam kesempatan pengantar yang dibacakan para pengurus MPTT Aceh, sebelum acara inti ratep siribee, mereka kembali menyatakan kesediaan untuk berembuk. Hal itu untuk meluruskan berbagai klaim tak sehat yang menimpa jajaran MPTT.
Sementara tokoh sentral MPTT Aceh yang telah menyebar hingga Manado dan bahkan mancanegara itu, Abuya Amran Wali Alkhalidi, dengan gaya khasnya yang terlihat kharismatik secara terbuka menyatakan, saat ini yang terjadi secara nasional adalah krisis akhlak. Bukan krisis pangan atau sandang. Untuk itu dibutuhkan jurus khusus yang efektif untuk menanggulangi krisis akhlak tersebut. Salah satunya adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah. “Lebih efektif lagi bila dengan mampu menghadirkan Allah di setiap helaan nafas kita, yakni dengan belajar kesufian. Dengan cara itu, tak akan ada lagi muncul nafsu keduniawian yang menjauhkan ummat dari Allah,” tutur Abuya Amran Wali.

Acara pengkajian tauhid tassawuf itu berlangsung sejak pukul 22.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 23.45 WIB. Semua jamaah terihat khusyuk dalam melantunkan zikir, dan suasana benar-benar terasa sangat damai. Para jamaah tampak berdiri ketika Abuya memasuki lokasi zikir rateb siribee, hingga ulama yang juga tenaga pengajar inti duduk di tempat yang telah disediakan panitia.
Malam ini, kajian tauhid tasawuf oleh MPTT itu dilaksanakan di masjid Gampong Penyeurat, Banda Aceh.(*)
PENULIS : NURDINSYAM