BANDA ACEH | ACEHHERALD – Setelah kembali dari menghadiri Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Medan Sumatera Utara, Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Aceh dan pengurus Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Aceh, menggelar syukuran sekaligus memperingati Israk Mi’raj 1444 Hijriah.
Kegiatan yang bertepatan dengan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW ini dilaksanakan di Kantor PWI Aceh, Simpang Lima, Kuta Alam Kota Banda Aceh, Sabtu (18/2) diawali dengan pembacaan kitab suci Al-Qur’an dan diisi dengan tausiah oleh Tgk Akmal Abzal.
Tamu yang diundang sebanyak 250 an orang, meliputi unsur Pengurus PWI Aceh bersama Pembina dan penasehat, DKP, dan pengurus juga anggota IKWI serta para wartawan lintas media yang di Banda Aceh maupun ketua dan pengurus PWI Aceh Besar.
Tak hanya itu, pihak panitia yang diketuai Sadhly wartawan RRI ini juga mengundang pengurus organisasi pers seperti AJI, PFI, dan IJTI. Selain itu hadir pengurus organisasi perusahaan media, SMSI, JMSI dan AMSI.
Ketua Panitia Pelaksana Peringatan Israk Mi’raj 1444 H dan Syukuran HPN 2023, Sadhali mengatakan, acara silaturahmi yang dirangkai dengan peringatan Israk Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1444 H juga dijadikan kesempatan mengucapkan terima kasih kepada pengurus, panitia, dan donatur yang sudah ikut mensupport kontingen PWI dan IKWI Aceh untuk menghadiri HPN 2023 di Medan, Sumatera Utara dari tanggal 6 hingga 10 Februari 2023.
Menurut Sadhali, dengan dukungan semua pihak, termasuk para donatur yang ikut hadir pada acara silaturahmi di PWI Aceh, semua agenda kegiatan HPN 2023 di Medan bisa mereka ikuti sesuai dengan yang direncanakan.
“Semoga rekan-rekan wartawan, baik dari PWI maupun lintas organisasi dan mitra kerja bisa meramaikan kegiatan ini,” kata Sadhali.
Sementara itu, Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin menyebutkan kegiatan yang dilakukan hari ini merupakan ajang silaturahmi sekaligus menjalin ukhuwah sehingga terbentuk kebebasan pers yang bertanggung jawab.
Nasir Nurdin yang disapa NN ini mengatakan momentum Isra Mi’raj dapat mempersatukan para insan pers dengan semakin terjalinnya silaturahmi.
Usai tausyiah diakhiri dengan doa dan shalat dan makan bersama dengan menu seadanya makanan khas Aceh, yakni kuah beulangong atau masakan kare dan kawan-kawan nya, pungkasnya.