
BANDA ACEH I ACEHHERALD.com – Hujan deras dan badai bakda ashar melanda Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Di Banda Aceh terjadi puting beliung bak tornado yang ‘membor’ kawasan Dusun Nurul Iman Gampong Punge Ujong, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh.
Sementara di Aceh Besar hujan deras dan badai hebat yan mlanda kawasan Lhoong, Aceh Besar menimulkan longsor di Gunong Paro, pohon tumbang di lintas Gunong Kulu sera banjir luapan seputaran Gampong Krueng Kala, Lhoong. Pihak BPBD Banda Aceh dan Aceh Besar tampak terus siaga di seputaran lokasi bencana.

Longsor Gunong Paro secara berangur mulai terangani, termasuk pohon tumbang di Gunon Kulu. Hujan dengan intensitas tinggi masih berlangung saat informasi ini ditankum trdaksi acehherald.com.
Kalaksa BPBD Aceh Besar Farhan AP melalui Personil Pusdalops, Maswan kepada awak media mengatakan,pohon tumbang di lintasan Gunong Kulu sudah teratasi, sementara longsor Paro secara perlahan juga sudah tertangani. Arus lalu lintas Banda Aceh-Meulaboh yang sempat lumpuh total, jelang tngah malam tadi sudah mengarah normal.
Warga Paro dan pihak BPBD serta unsur TNI/Polri yang turun ke lokasi longsor dan bergotong royong membersihkan runtuhan tanah, membuat arus lalu lintas telah normal kembali.
Pihak BPBD dan jajaran terkait meminta warga serta pelalu lintas untuk tetap selalu waspada, di karenakan masih berpotensi hujan intensitas sedang dan lembab.
Puting Beliung Rontokkan Baliho

Sementara dari Kota Banda Aceh dilaporkan, angin puting beliung yang terjadi di Kota Banda Aceh, Jumat 17 Juli 2020 sore, tidak hanya menghantam enam rumah warga Dusun Nurul Iman Punge Ujong, namun juga meruntuhkan sebuah baliho besar kawasan T Iskandar atau jalan protokol menuju Ulelheu.
Semua rumah yang rusak itu adalah karena atapnya tercabut dari badan rumah, baik itu hanya atap send, maupun sekalian dengan kuda kuda berikut atap. Taka da korban jiwa dalam bencana di Aceh Besar dan Banda Aceh itu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banda Aceh, Rizal Abdillah di Banda Aceh Jumat 17 Juli 2020 kepada wartawan mengatakan bencana alam tersebut terjadi sekira pukul 17.30 WIB. “Tidak ada korban luka maupun meninggal dunia dalam bencana alam tersebut. Dari enam rumah tersebut, satu rumah hampir semua atapnya copot. Sedangkan lainnya hanya dua tiga seng atapnya lepas,” kata Rizal Abdillah.
Selain enam rumah, angin kencang juga merusak baliho atau papan reklame yang berada di jalan protokol di gampong atau desa tersebut. Papan reklame berukuran besar tersebut terlipat dua di bagian tengah. “Pasca angin kencang, pemilik maupun penghuni rumah memperbaiki atap yang lepas diterjang angin kencang. Termasuk satu rumah yang dijadikan usaha perabotan yang atapnya copot semua,” kata Rizal Abdillah.
Kepada masyarakat, Kepala Pelaksana BPBD Kota Banda Aceh tersebut mengajak masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi guna mengurangi risiko suatu bencana.
Hingga jelang tengah malam tadi, pihak terkait di Pemko Banda Aceh, masih melakukan pembersihan terhadap bengkalai baliho yang melintang jalan. Tampak moil Satpol PP mengawasi arus lalu lintas serta pengerjaan di seputar baliho besar yang tumbang itu.
Penulis : Nurdinsyam