
[divider style=”solid” top=”20″ bottom=”20″]
LHOKSEUMAWE | ACEH HERALD
PEMERINTAH Aceh melalui Dinas Registrasi Kependudukan Aceh menyerahkan 55.510 masker, dengan rincian, 47.326 lembar masker kain dan 8.184 masker medis untuk para siswa dan guru yang tersebar di berbagai lembaga pendidikan, sekolah dan madrasah di Kota Lhokseumawe.
Penyerahan masker yang berlangsung Selasa (1/12/2020) tersebut dalam rangka Gerakan Masker Sekolah atau GEMAS Pemerintah Aceh yang diserahkan siswa dan guru di 23 kabupaten/kota di Aceh. Masker tersebut diperuntukkan bagi siswa dan guru baik yang belajar di sekolah negeri, sekolah swasta dan madrasah.
Kepala Dinas Registrasi Kependudukan Aceh, TeukuSyarbaini dalam sambutannya mengatakan, bahwa dirinya ditunjuk untuk mewakili Gubernur Aceh Nova Iriansyah untuk mengantarkan masker tersebut ke Kota Lhokseumawe.
Ancaman penyebaran virus Corona, katanya, sampai sekarang masih ada di sekitar kita , meski secara medis penanganan infeksi Covid-19 di Aceh sudah berjalan cukup baik, namun tidak boleh lengah. Sebab dari hari ke hari warga Aceh yang terinfeksi virus ini masih terus bertambah.
Dikatakan, sosialisasi tentang protokol kesehatan harus terus ditingkatkan. Langkah ini dinilai sangat penting, sebab pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, tapi juga mengganggu sektor-sektor lainnya. Itu sebabnya Pemerintah Aceh menjalankan banyak program guna mengantisipasi dampak virus ini.
Upaya pencegahan terus dilakukan dengan berbagai program dari Pemerintah Aceh. Terobosan baru harus terus dilakukan untuk bisa menekan dampak Covid-19 hingga ke titik terendah. Salah satu terobosan itu adalah menjalankan Gerakan Masker Sekolah atau GEMAS.
“Alhamdulillah, semua gerakan ini telah memberi hasil yang menggembirakan, tentunya atas dukungan Walikota Lhokseumawe, Kapolres, Dandim dan jajarannya, memasuki bulan Desembaer ini, penambahan jumlah pasien Positif Covid-19 di Aceh terus berkurang.meski demikian kita tidak boleh berpuas diri,” ujar Teuku Syarbaini.
Menurut Teuku Syarbaini, kegiatan ini menyasar dunia pendidikan, khususnya pelajar dan guru di seluruh Aceh. Apalagi direncanakan sistem belajar tatap muka akan dimulai pada Januari 2021 mendatang.
Kegiatan GEMAS ini bertujuan untuk pembelajaran tentang pencegahan Covid-19 melalui wali kelas dengan modul yang sama, dan praktek penggunaan masker kepada siswa dan siswi oleh wali kelas, yang keduanya sudah dilakukan sosialisasi dan pembekalan pada tanggal 23-24 November 2020 kepada seluruh kepala sekolah dan guru, melalui video conference tujuh angkatan.
Program GEMAS ini akan menyasar 6.783 sekolah se-Aceh dan 39.389 rombongan belajar. Sebanyak 117.712 guru dilibatkan dalam program ini, untuk memastikan bahwa 1.081.174 peserta didik di Aceh selalu memakai masker dengan benar.
Adapun masker yang diserahkan bersumber, sebanyak 95 persen merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan lima persen dari Kementerian Kesehatan. Sementara spanduk dan brosur yang turut dibagikan merupakan donasi dari partisipasi Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) dan mitra kerja dari beberapa perusahaan.
Menurut Kabag Humas Pemko Lhokseumawe Drs Marzuki, khusus untuk Kota Lhokseumawe, sasaran program GEMAS sesuai dengan data Dapodik dan Emis, adalah sebanyak 162 sekolah, 45.556 siswa, 1.443 rombel, dan 4.092 guru, yang terdiri dari, kewenangan kabupaten/kota terdapat 98 Sekolah yang terdiri dari 71 SD, dan 27 SMP.
Kemudian, kewenangan KementeriN Agama (Kemenag) ada 37 madrasah, yang terdiri 9 MI, 20 MTs, dan 8 MA. Sementara kewenangan Pemerintah Aceh terdapat 27 sekolah, yang terdiri 12 SMA, 12 SMK, dan 3 SLB.
Semuanya membutuhkan logistik, pada kesempatan tersebut pihaknya akan menyerahkan masker kain 47.326 lembar untuk seluruh siswa dan wali kelas, masker medis 8.184 lembar untuk guru, dan brosur 51.800 lembar untuk siswa dan guru, serta spanduk 162 lembar untuk setiap sekolah satu lembar.
Walikota Lhokseumawe yang diwakili Asisten III, Ir Mehrabsyah MM mengatakan Pemko Lhokseumawe menyambut baik dengan kegiatan ini apalagi saat ini sekolah-sekolah telah aktif kembali sistem belajar tatap muka. Dia berharap, agar dan yang telah dibagikan dapat dipergunakan dengan sebaik mungkin.
Mehrabsyah juga berpesan kepada Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Kantor Kemenag, dan para kepala sekolah agar terus mengawasi para siswa agar taat pada pelaksanaan Protokol kesehatan sehingga angka covid -19 di kota Lhokseumawe dapat ditekan sekecil mungkin.(*)
PENULIS : YUSWARDI