
MEUREUDU I ACEHHERALD.com- Pada musim tanam gadu (MTG) 2020 ini, seluas 1.000 hektare sawah di Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya, digratiskan biaya olah tanah serta benih. Kegiatan Gerakan Mandiri Pangan (Gampang) menghadapi Pandemi Covid-19 adalah kerjasama Kodam Iskandarmuda dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh. Saat ini olah tanah telah mencapai sekitar 100 hektare.
Pengolahan tanah perdana dilakukan, 28/7/2020 di Gampong Sagoue menurunkan 9 unit traktor bantuan Distanbun Aceh dan Distanpang Pijay. Kepada ACEHHERALD.com, Kadistanpang Pijay, drh Muzakkir Muhammad menyebutkan, pihaknya bersama Koordinator BPP, sejumlah penyuluh pertanian, Kabid, Kejruen Chik, anggota kelompok tani serta Danramil/Babinsa Trienggadeng bertekat sekaligus siap membantu menyukseskan Gampang yang tersebar di 20 gampong melibatkan ratusan petani
Dilaporkan, bahwa hingga saat ini luas pengolahan tanah sudah mencapai sekitar 100 hektare. Dan, itu terus dilakukan hingga ke 1.000 hektare sawah tergarap. Untuk mempercepat pengolahan tanah, kini Distanpang setempat juga sedang mengupayakan penambahan traktor dari Distanbun Aceh minimal tiga unit lagi. “Saya sudah perintahkan Kasie Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) untuk meminta tambahan traktor pada Distanbun Aceh setidaknya tiga unit lagi,” sebut Muzakkir, Rabu (5/8/2020).
Sementara Kejruen Syhik Trienggadeng, Ibnu Hajar menyebutkan, secara umum pengolahan tanah berjalan lancar. Hanya saja pada beberapa lokasi kondisi tanah agak liat karena airnya terbatas, sehingga traktor terjebak dalam lumpur (tersangkut). Pun begitu, melalui kejruen gampong persoalan tersebut sedang diupayakan dengan memperlancar suplai air hingga ke semua lahan sawah yang akan digarap.
Ditambahkan, skedul program Gampang di Trienggadeng telah ditetapkan. Yaitu, kenduri blang, Senin (27/7/2020) dan berlanjut dengan pengolahan tanah. Tabur benih mulai 9/8/2020, mulai tanam awal September 2020 dan diperkirakan selesai dalam waktu sekitar sebulan. Dengan demikian, lanjut Ibnu Hajar, selesai tanam (top blang) akhir September 2020 mendatang. Karenanya, pihaknya bersama Distanpang dan Koramil setempat sudah mengimbau kepada semua petani untuk mematuhi jadwal yang telah ditetapkan itu.
Kabid Produksi Distanpang Pijay, Safri Sallam SP, MP yang dikonfirmasi ACEHHERALD.com mengatakan, benih yang digunakan adalah, Invari 30 dan Invari 32. Ditanya bagaimana keterseduiaan air karena sebagian sawah di Trienggadeng tak beririgasi alias tadah hujan, Safri menyebutkan, persediaan air di waduk mencukupi. Kendati mengandalkan sumber air dari waduk serta hujan dari langit, namun karena begitu aktifnya petani, sehingga hal itu tidak diragukan lagi.
Penulis : Abdullah Gani (Pidie Jaya)