
[divider style=”solid” top=”20″ bottom=”20″]
QUEBEC | ACEH HERALD
SEORANG pria berbaju zirah (kostum berbaju besi) menyerang tujuh warga Quebec, Kanada, pada Sabtu lalu waktu setempat. Menurut keterangan kepolisian, dari tujuh warga yang diserang, dua meninggal dunia dan lima luka-luka.
Motif dari serangan tersebut belum terungkap lengkap hingga berita ini ditulis. Sejauh ini, Kepolisian Quebec baru menyatakan bahwa serangan tersebut didasari oleh motif personal, bukan dipicu kelompok teroris.
“Mengenakan baju zirah dan bersenjata pedang asal Jepang, semua petunjuk mengarah pada dugaan ia memilih korbannya secara acak,” ujar Kepala Kepolisian Quebec, Robert Pigeon, dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 2 November 2020.
Lebih lanjut, pembunuh berbaju zirah itu diketahui bernama Carl Girouard dan ia berusia 24 tahun. Kepolisian Quebec menjeratnya dengan pasal berlapis, dua pembunuhan tingkat pertama serta lima percobaan pembunuhan. Adapun korban yang ia bunuh bernama Suzanne Clermont (61) dan Francois Duchesne (56) yang merupakan seorang direktor komunikasi museum lokal.
Serangan Girouard sendiri berlangsung di malam Halloween, 31 Oktober 2020. Ia melakukan aksinya di pusat kota Quebec yang kala itu tengah menjalani lockdown terbatas. Kepolisian membutuhkan kurang lebih tiga jam untuk memburu dan melumpuhkannya usai Girouard menyerang korban-korbannya.
“Karena kota dalam kondisi lockdown terbatas, tidak banyak orang di jalan dan itu meminimalisir dampak dari serangannya,” ujar Pigeon soal aksi pembunuh berbaju zirah itu.
Peristiwa serupa pernah terjadi di tahun 2017 lalu. Kala itu, seorang warga Kanada menembak enam jamaat Masjid Quebec. Ia kemudian dihukum penjara seumur hidup atas aksinya.(*)
PENULIS : */NURDINSYAM