Polri Kerahkan Kapal dan Perahu Karet Bantu Korban Banjir Flores

  JAKARTA | ACEH HERALD- Banjir dan tanah longsor yang memporak-poranda sebagian Flores Timur, NTT, telah merenggut puluhan korban jiwa, sementara puluhan lainnya dinyatakan dan masih akan terus dilakukan. Untuk membantu penanganan bencana tersebut, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) bergerak cepat membantu penanganan korban banjir bandang di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Keterangan yang diterima … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Hujan lebat yang menyebabkan banjir telah menghancurkan puluhan rumah penduduk, kerusakan infrastruktur, dan 54 orang lainnya meninggal dunia. FOTO DETIKNEWS

 

JAKARTA | ACEH HERALD-

Banjir dan tanah longsor yang memporak-poranda sebagian Flores Timur, NTT, telah merenggut puluhan korban jiwa, sementara puluhan lainnya dinyatakan dan masih akan terus dilakukan.

Untuk membantu penanganan bencana tersebut, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) bergerak cepat membantu penanganan korban banjir bandang di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Keterangan yang diterima AcehHerald.com dari Bidang Humas Polda Aceh menyebutkan berbagai bantuan sudah disalurkan sejak kemarin untuk meringankan beban masyarakat. Diantaranya mobil dapur umum, kapal hingga perahu karet guna mencari dan menyelamatkan korban banjir dan tanah longsor tersebut.

“Jajaran Polda NTT sudah memberangkatkan enam kapal dan lima perahu karet. Sementara di polres jajaran Polda NTT 10 kapal dan delapan perahu karet,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono dalam keterangan tertulis, Senin (5/4/2021).

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono

Beberapa Satuan Brimob Polda jajaran yakni Polda Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Bali dan NTB, juga telah siap mengirimkan kendaraan SAR yang didalamnya terdiri dari mobil yang bisa digunakan sebagai dapur lapangan.

“Ditpolair Baharkam Mabes juga menyiagakan satu Kapal Bharata di Labuhan Bajo dan satu unit pesawat Casa standby di Kupang,” terang Argo.

Menurut dia, bantuan lainnya juga turut diberikan seperti 100 selimut, 100 sarung, 100 matras alas tidur, 100 handuk, 200 dus susu kotak, 200 dus mie sedap, 30 dus kopi dan puluhan dus peralatan mandi telah siap didistribusikan.

Argo memastikan selain bantuan tersebut, Polri akan kembali menyalurkan bantuan lainnya. “Kami sudah koordinasi dengan para Kapolda untuk langsung mengirimkan bantuan ke NTT,” ungkapnya.

Seperti diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang di NTT mencapai 68 orang disejumlah kabupaten. Sementara 70 orang lainnya hilang.

Baca Juga:  Mitra PT IRJ Klaim Ada Pihak Menipu Atas Nama ‘Program Indonesia Terang’

Sebanyak 938 Kepala Keluarga (KK) atau 2.655 jiwa terdampak. Bencana ini dipicu cuaca ekstrem yang menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi sehingga terjadi banjir bandang pada Minggu (4/4) dini hari kemarin.

Sementara itu sejumlah orang terdampak banjir bandang di wilayah Waiwerang dan sekitarnya di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, terus diupayakan untuk dievakuasi. Namun, evakuasi terkendala oleh keterbatasan alat berat.

Camat Adonara Timur, Damianus Wuran, mengungkap saat ini warga berupaya melakukan evakuasi secara mandiri akibat terbatasnya alat berat.

“Kita kesulitan alat berat sehingga pencarian korban jadi lambat, karena alat berat yang ada saat ini sudah dievakuasi ke wilayah Kecamatan Ile Boleng yang juga terjadi banjir dan tanah longsor,” kata Damianus, dilansir Antara, Minggu (4/4/2021).

Diketahui, banjir bandang di Waiwerang dan sekitarnya merupakan salah satu dari dua titik bencana di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, pada Minggu (4/4) dini hari. Satu titik lain berupa banjir dan tanah longsor terjadi di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng.

Damianus menyebut khusus bencana banjir bandang di wilayah Waiwerang dan Waiburak, jumlah korban yang teridentifikasi untuk sementara sebanyak 6 orang. Tiga orang ditemukan meninggal dan tiga lainnya masih dalam proses pencarian.

Berita Terkini

Haba Nanggroe