JAKARTA | ACEHHERALD.COM – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengirimkan tim ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), dan wilayah kawasan Timur Tengah untuk memfasilitasi pengambilan sampel pemeriksaan DNA. Hal tersebut merupakan penanganan warga negara Indonesia (WNI) overstayer dan anak tidak terdokumentasi.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan kegiatan itu merupakan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Kegiatan itu, kata dia, merupakan bentuk operasi kemanusiaan Polri.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan kegiatan itu merupakan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Kegiatan itu, kata dia, merupakan bentuk operasi kemanusiaan Polri.
“Ketika WNI tidak ada dokumen, maka ia akan kehilangan haknya untuk hak-hak kesehatan, hak-hak juga untuk pekerjaan, termasuk hak-hak keimigrasian,” kata Ramadhan kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (19/6/2023).
“Jadi WNI yang tidak punya dokumen tidak akan bisa keluar dari negara tersebut dan juga tidak bisa kembali ke Indonesia, akan menjadi masalah ketika terjadi deportasi terhadap orang tuanya, makanya anak-anak tersebut tidak bisa kembali ke Indonesia,” lanjutnya.
Untuk itu, kata Ramadhan, Polri memberikan bantuan kemanusiaan dengan melakukan pemeriksaan DNA terhadap anak tersebut. Jadi, lanjutnya, dari pemeriksaan DNA dapat diperoleh data atau fakta yang bersangkutan sesuai dengan orang tuanya.
“Tentunya tindak lanjutnya akan memperoleh dokumen kependudukan, dokumen kewarganegaraan sehingga dengan bantuan Polri akan diproses untuk pengembalian ke tanah air,” pungkas Ramadhan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Irjen Asep Hendradiana menyatakan Polri telah mengirimkan empat personel ke Abu Dhabi, UEA, pada Rabu (14/5). Adapun pengambilan sampelnya, kata dia, dilaksanakan pada Kamis (15/6) pukul 09.00 waktu setempat di Ruang Joko Widodo.
Kegiatan dibuka oleh Konsulat Jenderal RI di Dubai, Kartika Candra Negara, didampingi para pejabat lain di lingkungan KBRI Abu Dhabi.
“Kegiatan meliputi vasitasi pengambilan sampel DNA yang merupakan kerjasama dan sinergi antara Kementerian Luar Negeri, Kedutaan Besar RI di Uni Emirat Arab dan Polri yang dikoordinir oleh Divisi Hubungan Internasional Polri,” tuturnya.
Lebih lanjut, Asep menuturkan pengambilan sample dilaksanakan oleh dua orang personel Pusdokkes Polri Bidang khusus Laboratorium DNA yang didampingi dua orang personel dari Divisi Hubungan Internasional Polri, serta dibantu oleh lima orang dokter dari perhimpunan dokter Indonesia di Timur Tengah.
Pengambilan sample, lanjut Asep, dilakukan terhadap kurang lebih 230 orang yang terdiri dari 103 ibu dan satu ayah warga negara Indonesia yang overstayed. Lalu, kegiatan yang sama juga bakal dilakukan pada 126 anak tak terdokumentasi.
Sumber: news.detik.com