Pj Bupati Mahdi Efendi: Masyarakat Aceh Barat Jangan Terpolarisasi Dengan Kepentingan Politik dan Golongan

MEULABOH I ACEHHERALD.com – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat, Drs Mahdi Efendi, mengingatkan rakyatnya di Aceh Barat jangan sampai terpolarisasi karena kepentingan politik dan golongan, karena itu sama saja dengan meruntuhkan suasana kondusiv yang kini telah terbangun di Aceh Barat. “Atas nama pribadi dan kepala daerah, Saya mengimbau semua warga Aceh Barat untuk saling menjaga … Read more

Drs Mahdi Efendi. Dok pribadi.

Iklan Baris

Lensa Warga

MEULABOH I ACEHHERALD.com – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat, Drs Mahdi Efendi, mengingatkan rakyatnya di Aceh Barat jangan sampai terpolarisasi karena kepentingan politik dan golongan, karena itu sama saja dengan meruntuhkan suasana kondusiv yang kini telah terbangun di Aceh Barat. “Atas nama pribadi dan kepala daerah, Saya mengimbau semua warga Aceh Barat untuk saling menjaga kesatuan, persatuan dan memelihara situasi kondusiv yang kini telah mulai membumi di Aceh Barat,” kata Mahdi Efendi kepada awak media, Senin (04/09/2023) petang tadi.

Menurut Mahdi, adalah hal yang lumrah jika dalam setiap kondisi serta situasi ada yang berlawanan, termasuk dalam menyikapi sebuah keadaan, seperti sosok kepemimpinan dan kinerja kepala daerah. “Semua itu tergantung dari sisi mana serta kubu mana yang menilai. Dalam konteks ini sangat tak terelakkan pesanan kepentingan dari pihak pihak yang kadang malah tak ada hubungan atau korelasi profesi dengan pihak yan dinilai. Dalam konteks ini unsur non teknis seperti faktor tendensi lebih banyak berbicara,” kata Mahdi.

Penjabat Bupati Aceh Barat itu sepenuhnya menyadari tentang potensi dinamisasi di tengah masyarakat, termasuk dalam kaitan sikap demokrasi yang menghargai perbedaan. Hanya saja Mahdi mengingatkan jika jabatan seorang Penjabat Bupati, bukanlah jabatan politis, namun hanya amanah tegak lurus dari Gubernur, Mendagri hingga Presiden. “Jadi sangat disayangkan jika jabatan itu malah terseret dalam polarisasi politik yang sampai menyeret masyarakat awam yang justru sebagian dari mereka tak paham masalah. Ini yang bisa membuat siuasi makin runyam, termasuk potensi konflik horizontal yang kadang jusru tak dipahami oleh pemicu masalah,” ujar Mahdi.

Ditambahkan, jika nanti tiba tiba ada kubu yang kontra, maka jangan terkejut bila besoknya muncul kubu yang pro yang kadang justru jumlahnya lebih besar. Dalam kondisi ini, sangat berpotensi terjadi pergesekan di lapangan, kala mereka tiba tiba head to head. “Nah kalau begini yang terjadi, siapa yang bertanggungjawab? Karena dalam kubu kubu itu ada yang hanya sekadar ikut ikutan meramaikan suasana. Makanya saya melarang warga untuk terlibat dalam kancah pro kontra, termasuk dalam kaitan posisi saya sebagai Penjabat Bupati Aceh Barat. Karena itu hanya mempertajam friksi sesama rakyat,” kata Mahdi.

Baca Juga:  STIS Ummul Ayman Pijay Gelar Wisuda Perdana

Pada bagian akhir pernyataannya, Mahdi mengaku sangat siap dengan ketentuan terhadap masa jabatannya sebagai Pj Bupati Aceh Barat yang akan berakhir medio Oktober mendatang. “Jabatan itu adalah amanah serta penugasan atasan, sebagai seorang abdi negara, saya harus siap dengan segala amanah dan penugasan yang diberikan oleh atasan. Artinya, siap untuk dipercayakan kembali sebagai Pj Bupati Aceh Barat  serta juga siap kembali ke ‘pangkalan’ sebagai ASN Pemerintah Aceh yang kini telah diberi jabatan sebagai Staf Ahli Gubernur Aceh,” pungkas Mahdi.

Berita Terkini

Haba Nanggroe