Pertama Kali, RSUD Zubir Mahmud Rawat Pasien Covid

IDI I ACEHHERALD.com – Untuk pertama kalinya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Zubir Mahmud Idi, Aceh Timur, merawat pasien terdeteksi positif Covid-19. Namun pasien ini bukan berasal dari Aceh Timur melainkan dari Aceh Tamiang. Pasien itu bernama M (52) asal Kota Kuala Simpang Aceh Tamiang. Ia dirujuk ke RSUD dr. Zubir Mahmud setelah sebelumnya … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Foto Ist

IDI I ACEHHERALD.com – Untuk pertama kalinya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Zubir Mahmud Idi, Aceh Timur, merawat pasien terdeteksi positif Covid-19. Namun pasien ini bukan berasal dari Aceh Timur melainkan dari Aceh Tamiang.

Pasien itu bernama M (52) asal Kota Kuala Simpang Aceh Tamiang. Ia dirujuk ke RSUD dr. Zubir Mahmud setelah sebelumnya dirawat di RSUD Aceh Tamiang, kata Direktur RSUD dr. Zubir Mahmud, dr. Edy Gunawan, Minggu (07/06/2020).

Edy Gunawan menyebutkan, alasan pasien itu dirujuk ke Aceh Timur karena RSUD Aceh Tamiang bukan RSUD rujukan Covid-19, sehingga RSUD Aceh Tamiang tidak siap merawat pasien atas nama M yang telah dinyatakan positif terjangkit Covid-19.

Juru Bicara Tim Gugas Pencegahan Covid-19 Aceh Timur ini menambahkan, sebagai rumah sakit rujukan, sudah menjadi  konsekuensi bahwa  RSUD dr. Zubir Mahmud harus siap menerima pasien positif Covid-19 dari manapun asal mereka. Dari hasil pantauan pihaknya, Edy Gunawan menambahkan bahwa  pasien M dari Aceh Tamiang tersebut kondisinya tidak terlalu berat alias stabil.

Seharusnya, lanjut Edy, pihak RSUD Tamiang bersedia  merawatnya, karena sesuai dengan surat edaran Kepala Dinas Kesehatan Aceh, bahwa setiap RSUD di kabupaten/kota, harus siap menyiapkan ruang isolasi untuk warga yang terdampak Covid-19.

Meski begitu, Edy Gunawan mengaku tetap.memberikan pelayanan terbaik kepada  pasien ini seraya meminta petugas medis yang merawat pasien ini menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) serta memperketat protokoler kesehatan.

Sebagai Direktur RSUD dr. Zubir Mahmud, Edy dengannya tegas mengingatkan petugas medis agar meminimalisir kontak langsung dengan pasien, hal ini untuk menghindari agar tidak ada petugas medis yang terpapar.

Untuk pengawasan pasien selama 24 jam, petugas  diminta tetap melakukannya melalui layar monitor CCTV yang telah tersedia. Kepada keluarga pasien, Edy berharap untuk tidak menjenguk karena perawatan PDP dilakukan sesuai standar Covid-19 yang telah baku dari pemerintah.

Baca Juga:  Donasi Rp 2 Triliun Akidi Tio, Bisakah Sumsel Selesaikan Pandemi?

 

Penulis Ridwan Suud (Aceh Timur/Kota Langsa)

Berita Terkini

Haba Nanggroe