BANDA ACEH | ACEHHERALD.COM – Bank Indonesia mendorong secara intensif digitalisasi sistem pembayaran di Provinsi Aceh. Jumlah pengguna QRIS per Januari 2024 di Provinsi Aceh telah mencapai 520.013 user, bertambah 6.595 dari bulan sebelumnya.
Demikian dikatakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Aceh, Rony Widijarto saat Bincang Bincang Media dengan awak wartawan yang ada di Banda Aceh dan Aceh Besar, Kamis (7/3/2024) di salah satu Cafe di Kawasan Setui.
KPwBI Aceh pun menyebutkan bahwa Bank Indonesia terus bersinergi dengan PJP melalui berbagai strategi untuk meningkatkan perluasan akseptasi QRIS, baik dari sisi pengguna maupun merchant.
Dan untuk mendukung pencapaian target 54 juta di seluruh Indonesia, KPwBI Aceh terus melakukan berbagai upaya juga mengadakan berbagai kegiatan, seperti cashback, diskon, dan promo lainnya.
Salah satu upaya yang dilakukan menyelenggarakan kegiatan QRIS goes to campus yang diinisiasi untuk memperkenalkan Qris kepada mahasiswa baru di tiga kampus, yakni Universitas Syiah Kuala, UIN, dan Unmuha.
Selain itu, pada Bulan Desember 2023 diresmikan kawasan digital Masjid Raya Baiturrahman bersamaan dengan event car free day Kota Banda Aceh.
Sementara itu, dari sisi jumlah transaksi di Bulan Januari 2024 telah terdapat 1,39 juta transaksi Qris di Aceh. Hal ini merupakan dampak dari konsistensi kegiatan dan program yang terus dilakukan Bank Indonesia dan perbankan.
Sedangkan dari sisi merchant, hingga Januari 2024, telah terdapat 140.845 merchant yang mengimplementasikan Qris sebagai pembayaran non tunai.
Ditambahkan Rony Widijarto, upaya lainnya yang dilakukan adalah peresmian Ekosistem Pembayaran Digital Pelabuhan Balohan Kota Sabang yang dilakukan dalam serangkaian acara Sabang Marine Festival 2024, yaitu elektronifikasi/digitalisasi transaksi keluar-masuk pelabuhan menggunakan UE chip-based & QRIS, serta pembelian tiket kapal dan tenant UMKM menggunakan QRIS.
Selanjutnya, Bank Indonesia bersinergi dengan perbankan/PJP dan Pemda akan terus mendorong peningkatan pemahaman masyarakat melalui edukasi, sosialisasi, dan juga mendorong perluasan dan percepatan akuisisi QRIS pada berbagai sektor.
Seperti, ujar Rony Widijarto, UMKM (klaster Warung Kopi, Barbershop, dsb.); mendukung Pariwisata (tiket masuk destinasi wisata, museum, tiket kapal penyeberangan, penjual souvenir, dsb.); sosial keagamaan (zakat, sodaqoh, infaq, masjid, dsb.); dan lingkungan Pendidikan (koperasi mahasiswa, UKT, dsb).
Tak hanya itu, pihaknya juga memperluas experience QRIS kepada masyarakat menjadi penting dalam rangka menyambut kunjungan tamu Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut pada September 2024, sebutnya.
Selanjutnya, dalam mendorong pengembangan UMKM, Keuangan Inklusif, dan Syariah di Provinsi Aceh, dilaksanakan berbagai kegiatan diantaranya, FGD Temu bisnis BI- PT PEMA- Perbankan dan Pemetaan UMKM Potensial ekspor dan Pembiayaan, Aceh Fashion Collaboration, Pelatihan Tenun Gampung Nusa dan Songket, Pengembangan Sistem Irigasi Tetes dan Pengembangan Rice Milling Unit (RMU) di Provinsi Aceh, Pengembangan Rumpon Berbahan Ijuk.
Lebih lanjut pada tanggal 6 Maret 2024 telah dilaksanakan kegiatan Festival Meukat Halal dalam rangka Road to Festival Syariah Sumatera 2024. Kegiatan terdiri dari sosialisasi sertifikat hal oleh LPPOM MPU Aceh dan Satgas Halal Kanwil Kemenag Provinsi Aceh, Pendampingan Sertifikasi Halal bagi pelaku usaha yang menjadi peserta kegiatan serta Pelatihan kepada Pendamping Produk Halal (PPH).
Pelaksanaan BBM bulan Maret 2024 juga dihadiri Deputi Kepala Perwakilan Bank Indoensia Provinsi Aceh (Prabu Dewanto), Kepala Tim Perumusan KEKDA (Hendy Hadiyan), Kepala Tim Kebijakan Sistem Pembayaran (Rachmat Ryanto) serta rekan-rekan mitra jurnalis Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh.