
Acehherald.com — Hasil penelitian Dr. Ayse Mindikoglu, seorang profesor kedokteran dan juga ahli bedah, menunjukkan jika prilaku puasa ternyata dapat mengurangi resiko penyakit kronis, seperti serangan jantung, obesitas dan diabetes.
Penelitian yang telah diterbitkan dalam Journal of Proteomics tersebut merupakan hasil pengamatan sejak tahun 2014 lalu. Ia memperhatikan perilaku kaum muslim di Amerika yang berpuasa pada setiap bulan Ramadhan, dan pengaruhnya terhadap kesehatan.
Perubahan pola makan, yang dilakukan selama sebulan, secara khusus, membuatnya tertarik untuk melanjutkan penelitian tersebut.
“Pola dua kali makan – sahur sebelum fajar, dan berbuka ketika matahari terbenam setiap hari dapat menjadi kunci bagi kehidupan yang lebih sehat”, kata Mindikoglu, yang juga merupakan dokter spesialis dibidang gastroenterologi, dan hepatologi transplantasi.
“Hasil penelitian ternyata menunjukkan bahwa puasa memiliki kaitan dengan protein pelindung terhadap kanker, serta obesitas, diabetes, sindrom metabolik, peradangan dan beberapa gangguan neurologis”.
“Puasa ini menjadi sangat populer dalam pengobatan banyak penyakit kronis, termasuk kanker,” katanya menegsakan.
Ia secara khusus puasa mengamati ritme sirkadian (perubahan pola makan secara tiba-tiba), yang berlangsung dari fajar hingga senja tersebut. “Semua organisme hidup – tumbuhan, hewan, dan manusia – memiliki jam internal,” katanya.
“Jam biologis, kami membantu mengatur pola makan dan pelepasan hormon.”
Sedangkan pada penelitian lain yang melibatkan pola makan secara acak dan sering sepanjang hari, dan berhenti di waktu malam, hasilnya menunjukkan penyebab gejala diabetes. “Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ritme sirkadian yang terganggu dapat menyebabkan diabetes, kolesterol tinggi, resistensi insulin dan tekanan darah tinggi,” paparnya.
Ia pun membandingkan fenomena tersebut dengan komputer. “Kamu perlu reset,” katanya. “Dengan makan berbatas waktu, Anda dapat mengatur ulang jam.”
Hasil penelitian ini, membuatnya tertarik untuk melanjutkan rasa ingin tahunya, “Bisakah kita mencegah kanker dengan mengatur ulang jam sirkadian kita?” seperti dikutip dari laman HoustonChronicle, Kamis (14/05/2020).
“Studi kami hanyalah permulaan,” kata Mindikoglu. “Kami harus mereplikasi semua hasil. Kami ingin melanjutkan dengan lebih banyak pasien. Ada begitu banyak pertanyaan yang perlu dijawab. ”
Menanggapi hasil penelitian tersebut, Imam Dr. Basem Hamid di Pusat Muslim Shadow Creek di Pearland mengatakan bahwa kesehatan memiliki aspek fisik, mental dan spiritual. “Dan Puasa yang merupakan kegiatan spritual tahunan yang menyehatkan bagi kaum muslim. Bahkan Nabi Muhammad dalam satu hadist menyebutkan “puasa adalah perlindungan.” ungkapnya.
“Sekarang ilmu pengetahuan datang dengan bukti nyata. Dan menjadi sehat adalah bagian penting dari ibadah kepada Allah”, tambah imam itu. (Hc)
Editor: Salim