Pendukung Teori Konspirasi Corona dan Anti Lockdown Demo

BERLIN I ACEHHERALD.com Ribuan orang turun ke jalan untuk menyatakan protes atas penanganan wabah Corona. Mereka didominasi oleh pendukung anti lockdown, penganut teori konspirasi hingga kaum antivaksin. Seperti dilansir dari AFP, Minggu (17/5/2020) awalnya aksi demonstrasi ini dimulai oleh segelintir pengunjuk rasa yang mengutuk pembatasan sosial atas kegiatan publik untuk menghentikan penularan virus Corona di Jerman. Demonstrasi telah membengkak dalam beberapa pekan … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Seorang pendemo di Jerman menolak pemakaian masker yang dianggap percuma. foto AFP

BERLIN I ACEHHERALD.com

Ribuan orang  turun ke jalan untuk menyatakan protes atas penanganan wabah Corona. Mereka didominasi oleh pendukung anti lockdown, penganut teori konspirasi hingga kaum antivaksin.

Seperti dilansir dari AFP, Minggu (17/5/2020) awalnya aksi demonstrasi ini dimulai oleh segelintir pengunjuk rasa yang mengutuk pembatasan sosial atas kegiatan publik untuk menghentikan penularan virus Corona di Jerman. Demonstrasi telah membengkak dalam beberapa pekan terakhir menjadi kumpulan ribuan orang di kota-kota besar Jerman.

Sejumlah besar pengunjuk rasa terdiri dari mereka yang anti-lockdown, penangut teori konspirasi, kaum antivaksin atau ekstremis. Mereka berkumpul di Jerman lagi pada hari Sabtu (16/5), lebih dari 5.000 orang berkumpul di Stuttgart. Kemudian ada 1.500 orang berdemo di Frankfurt dan sekitar 1.000 di Munich.

“Corona itu palsu”, klaim salah satu poster yang dipegang tinggi-tinggi oleh salah seorang pendemo di Stuttgart. “Isolasi, Masker, Pelacakan, Vaksin – itu tidak jalan”, seru yang lain.

Polisi di Berlin melakukan 200 penangkapan ketika pertikaian pecah. Sementara di Hamburg, para ahli teori konspirasi bentrok dengan para demonstran anti-lockdown.

Demonstrasi yang berkembang ini telah menciptakan perbandingannya dengan demo anti-Muslim di puncak krisis pengungsi Eropa pada tahun 2015. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah dukungan kuat yang saat ini dinikmati Perdana Menteri Jerman Angela Merkel karena penanganannya terhadap krisis virus dapat menguap.

Berkaca pada demonstrasi sentimen anti-migran lima tahun yang lalu, partai Alternative für Deutschland (AfD) sayap kanan sekarang secara terbuka mendukung demonstran dan memposisikan dirinya sebagai partai anti-lockdown.
Sebuah jajak pendapat baru-baru ini ditugaskan oleh majalah berita Spiegel menemukan bahwa hampir satu dari empat orang Jerman yang disurvei menyuarakan “pemahaman” atas demonstrasi.

Perkembangan itu mengejutkan pendirian politik di Jerma. Merkel dilaporkan mengatakan kepada petinggi partai Persatuan Demokrat Kristen Jerman (CDU) kanan-tengahnya tentang tren “mengkhawatirkan” yang mungkin muncul.

Baca Juga:  Tolak Pembongkaran Makam Leluhur Gayo di Waduk Krueng Keureuto, Massa Demo Kantor Bupati Bener Meriah

 

                                                                                                                                                                                                                                                                                                sumber : detikcom

Berita Terkini

Haba Nanggroe