
“Inilah sepak bola, saya mengucapkan selamat untuk tim Papua, Coach Edu (Eduard Ivakdalam), seluruh staf pelatih dan semua pemain mereka,” kata Fakhri selepas pertandingan seperti dilansir Antara.
“Mereka salah satu tim yang cukup stabil penampilannya,” ujarnya menambahkan.
Dalam partai final, Fakhri mengakui pemain-pemainnya sulit keluar dari tekanan setelah terkena hukuman tendangan penalti saat laga belum genap berusia empat menit karena wasit Fariq Hitaba menyatakan Rezal Mursalin melakukan pelanggaran handball di dalam kotak terlarang.
“Saya tidak jelas apakah itu benar penalti ataupun tidak. Tapi apa pun itu, di pertandingan sepenting ini terkena penalti pada menit-menit awal, di tengah semua penonton yang hadir adalah pendukungnya tuan rumah, tentu tidak mudah buat pemain keluar dari situasi tertekan itu,” kata mantan pelatih timnas Indonesia itu.
Tekanan itu pula boleh jadi berujung pada gol kedua Papua yang berawal dari kelalaian para pemain Aceh kehilangan bola di area sendiri, ujar mantan pemain dan pelatih PS Pupuk Kaltim itu.
Situasi itu kemudian berhasil dimanfaatkan Ricky Ricardo Cawor yang mencetak gol keduanya dalam final tersebut untuk menggandakan keunggulan.
“Gol kedua juga kesalahan kami sendiri, pemain saya kehilangan di area sendiri, kemudian shooting dari lawan cukup bagus,” kata dia.
“Tapi secara umum saya mengapresiasi perjuangan para pemain. Mereka sudah berjuang sekuat tenaga, dengan masa recovery cuma sehari dan banyak pemain saya juga yang sakit-sakit itu belum bisa tampil optimal juga,” tutup Fakhri.
Bagi Fakhri pribadi, perak PON bersama Aceh adalah perbaikan prestasi mengingat pada 2008 silam dia hanya memenangi medali perunggu untuk tim PON Kalimantan Timur.
Dua gol yang dicetak Ricky Ricardo Cawor ke gawang Aceh, sekaligus menjadikan kapten tim Papua tersebut menjadi pencetak gol terbanyak dengan 11 gol. Sedangkan para pemain Aceh total golnya selama PON hanya tercatat 7 gol, yaitu 4 gol dipersembahkan Akhirul Wadhan, 2 gol Muzakir, dan satu gol lain dilesakkan Riza Rizki.
Berikut daftar top skor sepak bola putra PON Papua:
11 – Ricky Ricardo Cawor (Papua)
8 – Muhammad Faisol Yunus (Jawa Timur)
4 – Akhirul Wadhan (Aceh); M. Arody Uopdana (Papua)
3 – Sunawan Rusni (Maluku Utara); Dian Sasongko, Dwiki Mardiyanto (Jawa Timur); Agus Santoso (Kalimantan Timur); M. Arody Uopdana, Samuel Gideon Balinsa (Papua)
2 – Muchamad Wildan Ramdhani Nugraha (Jawa Barat); Rezky Renaldy El Has (Jawa Timur); Muzakir (Aceh)
1 – Airlangga Mutamasiqdina, Mohammad Krisna Septiawan (Jawa Timur); Jhon Rericnal Pigai, Rafiko B. Nawipa, Marthin Alesandro Dusay, I Nyoman Nikson Ansanay (Papua); Ichlasus Qadri (Maluku Utara); Inosensius Nau (Nusa Tenggara Timur); Erlangga Adhyaksa, Tri Hartanto (Jawa Tengah); Purnomo, Kevin Armedyah Nur Erwihas, Rian Ramadan (Sumatera Utara); Riza Rizki (Aceh); Brayeen Pondaag, Maulana Mugama (Sulawesi Utara); Ical, Muhammad Rifaldi, Rian Khaidir, Muhammad Rizky Ramadhan (Kalimantan Timur); Ilham Qolba Rizky Wiguna, Egi Regiansyah, Andri Febriansyah (Jawa Barat); Aslan Wais, Al Asyhari Tamil (Sulawesi Selatan)
sumber suara.com