Pemprov DKI Tutup 34 Kantor yang tak Ikuti PSBB

JAKARTA – ACEHHERALD.com Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan akhirnya bertindak tegas dengan menutup sementara puluhan kantor perusahaan di Jakarta yang tidak mengikuti aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dikeluarkan atas persetujuan Menteri Kesehatan RI. Penutupan itu dilakukan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta terhadap 34 kantor perusahaan. Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Warga melihat lembaran pengumuman disamping pintu masuk stasiun MRT Jakarta yang tutup di Stasiun MRT H Nawi, Jakarta, Senin (20/4/2020). PT MRT Jakarta (Perseroda) melakukan pembatasan operasional MRT guna mendukung penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta Per Senin 20 April 2020 dengan menutup tiga pintu masuk stasiun MRT Jakarta, yakni Stasiun Haji Nawi, Stasiun Blok A, dan Stasiun ASEAN. Foto: ANTARA/Reno Esnir

JAKARTA – ACEHHERALD.com

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan akhirnya bertindak tegas dengan menutup sementara puluhan kantor perusahaan di Jakarta yang tidak mengikuti aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dikeluarkan atas persetujuan Menteri Kesehatan RI. Penutupan itu dilakukan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta terhadap 34 kantor perusahaan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta, Andri Yansah menyebutkan, penutupan itu dilakukan karena tak dipenuhinya aturan dalam PSBB berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 33 Tahun 2020.

“34 perusahaan ditutup hingga PSBB selesai, yaitu 23 April 2020,” kata Andri di Jakarta, Selasa (21/4/2020).

Dalam Pasal 10 Pergub Nomor 33 Tahun 2020 dijelaskan hanya ada 11 sektor usaha yang diizinkan beroperasi selama PSBB.

Sebelas sektor itu adalah kesehatan, bahan pangan/makanan/minuman, energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, logistik, perhotelan, konstruksi, industri strategis, pelayanan dasar, utilitas publik dan industri yang ditetapkan sebagai objek vital nasional dan objek tertentu serta kebutuhan sehari-hari.

Adapun 34 perusahaan yang ditutup tersebar di empat wilayah, yakni sembilan perusahaan di Jakarta Pusat, 14 perusahaan di Jakarta Barat, empat perusahaan di Jakarta Utara, enam perusahaan di Jakarta Selatan dan satu di Jakarta Timur.
Selain perusahaan yang ditutup, ada 44 pelaku usaha di luar 11 sektor diizinkan yang diberi peringatan karena memiliki izin dari Kementerian Perindustrian.

“Yang begitu kami serahkan ke Kementerian Perindustrian untuk menerapkan sanksinya. Tugas kami hanya melakukan pembinaan dan pelaporan saja,” ujarnya.

Selain itu, Disnakertrans-E juga memberi peringatan terhadap 203 tempat kerja yang dikecualikan, tapi tidak menerapkan protokol kesehatan yang diatur di dalam Pergub Nomor 33 Tahun 2020. Perusahaan itu tersebar di Jakarta Pusat  sebanyak 58, 33 di Jakarta Barat, 29 di Jakarta Utara, 31 di Jakarta Timur, 48 di Jakarta Selatan, dan empat di Kepulauan Seribu.

Baca Juga:  Mulai 1 Juli, Pemerintah Aceh Kembali Gelar Apel Pagi Senin

Andri mengimbau kepada seluruh perusahaan yang tidak diizinkan buka saat masa PSBB untuk mematuhi aturan dalam Pergub Nomor 33 Tahun 2020 mengingat tingkat penyebaran virus corona (Covid-19) sudah amat mengkhawatirkan.
“Lebih baik di rumah saja. Karena keadaannya sudah gawat,” kata dia

 

 

                                                                                                                                                                                                                                                                                  sumber : Republika.co.id

 

Berita Terkini

Haba Nanggroe