
LHOKSEUMAWE | ACEH HERALD.com-
Pemerintah Kota Lhokseumawe terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka penyebaran penyakit mematikan, Covid-19 di daerahnya. Meski belum tuntas dan hilang secara permanen, namun warga Lhokseumawe sudah lega, setelah angka-angka corona virus terus melandai.

Kepala Bagian Humas Pemko Lhokseumawe, Drs Marzuki mengutip keterangan kepala Dinas Kesehatatan setempat, Senin (6/6/2022) kepada AcehHerald.com menyebutkan Kota Lhokseumawe merupakan daerah pertama di Tanah Rencong yang warganya terpapar Virus Corona atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Dikatakan, total warga Lhokseumawe yang terkena virus mematikan itu mencapai 1.692 orang dan 80 orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Menurut Marzuki, melandainya Covid-19 di Lhokseumawe disamping faktor dukungan yang diberikan Walikota Suaidi Yahya dan Wakil Walikota Yusuf Muhammad yang secara terus menerus melakukan kampanye dan aksi dalam penanganan Covid, juga didukung Polres Lhokseumawe yang bersama Satpol PP dan Kodim setempat melakukan berbagai razia ke tempat-tempat keramaian, dan kemudian disusul dengan pemberian vaksinasi kepada warga.
Pertama sekali penyakit asal Wuhan, Cina menyerang seorang warga Kota Lhokseumawe pada 15 Maret 2020 lalu. Karena, pada saat itu belum ada obat-obatan dan belum tersedinaya vaksinasi, korban yang positif terinfeksi virus tersebut kemudian dilaporkan meninggal dunia.
Menurut Marzuki mengutip laporan Dinas Kesehatan setempat, hingga saat ini total jumlah warga kota Lhokseumawe yang meninggal akibat terserang Covid-19 mencapai 80 orang. Sedangkan mereka yang terpapar corona virus seluruh mencapai 1.692 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 1.612 orang yang sempat terpapar dinyatakan pulih secara total.
Dikatakan, selama dua tahun terakhir, selain yang sempat terserang penyakit mematikan itu, tercatat sebanyak 1.690 warga suspek Covid-19. “Alhamdulillah, warga yang suspek kini sudah selesai pemantauannya. Dan dinyatakan aman,” ujarnya.
Kota Lhokseumawe dengan jumlah penduduknya yang mencapai hampir 200 ribu jiwa, meski sudah dinyatakan bebas dari ancaman Covid-19, namun sebagian warga masih tetap peduli tentang protokol kesehatan.(adv)
Penulis Yuswardi