Muhammad Iswanto : Jangan Ada Haters Diantara Kita
KOTA JANTHO – Setelah Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarag (TP-PKK) Aceh Besar yang dimotori oleh Pj Ketua TP PKK Cut Rezky Handayani SIP MM menggelar pengajian rutin Selasa petang di ruang tengah Meuligoe Bupati Aceh Besar, kini giliran ASN–terutama jajaran OPD–melaksanakan pengajian rutin. Kegiatan itu dilakukan setiap Kamis Malam atau Malam Jumat, di Balee Beut Meuligoe Aceh Besar. “Insya Allah kegiatan ini akan kita lakukan secara rutin setiap pekan, sebaga ajang untuk menambah ilmu keagamaan serta silaturrahmi khusus bagi kaum bapak, sebab kaum ibu telah terlebih dahulu melaksanakannya,” kata Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, selaku inisiator sekaligus membuka secara resmi kegiatan rutin mingguan itu, Kamis (20/07/2023) malam.
Jika pengajian kaum ibu diasuh oleh Ustadz Masrul Aidi Lc, pengajian kaum bapak lingkup Pemkab Aceh Besar itu diasuh oleh Abah Junaidi, Imuem Chik Masjid Agung Al Munanawarrah Kota Jantho.
Dalam pengajian perdana itu, Abah Junaidi mengupas seputar ibadah shalat, yang ditegaskan sebagai ibadah wajib bagi seluruh umat Islam.
Abah juga mengulas seputar pentingnya kebersihan hati bagi semua kalangan, sebagai modal untuk terwujudnya rasa ikhlas dalam berbuat, dengan tidak memandang semua hal secara tendensius serta penuh syak wasangka.
Jangan ada haters
Sementara PJ Bupati Muhammad Iswanto saat membuka kegiatan pengajian itu juga berharap agar pengajian rutin atau meudrah tersebut bisa menjadi pencerahan sekaligus menambah wawasan keagamaan para pesertanya. Terutama terkait dengan aqidah dan muamalah atau tata bermasyarakat secara islami.
Iswanto secara khusus juga mengingatkan agar jangan ada haters (pembenci) di antara kita. Karena bagi seorang haters, semua dinilai dengan negatif dan tak ada ruang untuk sikap positif atau memberi penghargaan kepada orang lain. “Ini sudah termasuk banci ruman, tak ada sikap positif kepada orang yang telah dianggap tak memenuhi ekspektasi dirinya. Tolong jangan ada sosok model itu di antara kita.
Karena akan bisa merusak sistem, akibat tak mau seiring dan sejalan, atau malah menggunting dalam lipatan. Dengan pengajian rutin ini, mari kita bersihkan hati, menatap dan menjalni semua dengan rasa syukur,” ujar Iswanto.
Iswanto mengakhiri sambutan singkatnya dengan mengajak jamaah untuk terus berkarya memberikan yang terbaik untuk Aceh Besar. “Mari segenap kita semua terus memberikan ya terbaik untuk Aceh Besar,” tutupnya.(**)