Pemerintah Aceh Akan Tangani Kebakaran Dayah Babul Maghfirah Bersama Mitra  di Kesempatan Pertama

“Kita akan pastikan kekuatan struktur yang masih ada, apakah harus dibongkar total karena bouvallig, sebagian, atau hanya perlu perbaikan di bagian tertentu. Hasil audit teknis ini akan menjadi dasar untuk langkah pembangunan selanjutnya,” ujar Safrizal.
Pj Gubernur Safrizal didampingi Sekda Aceh Muhammad Diwarsyah menyerahkan bantuan masa panik dari Pemerintah Aceh kepada Ustad Masrul Aidi. Foto Nurdinsyam.

Iklan Baris

Lensa Warga

KOTA JANTHO I ACEHHERALD.com – Pemerintah Aceh akan segera mengambil langkah konkret untuk menangani efek pasca kebakaran yang melanda Dayah Babul Maghfirah, Gampong Lam Alue Cut Kecamatan Kutabaro, Aceh Besar, Sabtu (30/11/2024) malam. Terutama terkait dengan infrastruktur dan fasilitas pendukung operasional dayah yang ludes di amuk api.

Hal itu diungkapkan oleh Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si., saat meninjau Dayah Babul Maghfirah, Minggu (30/11/2024) siang. Tampak mendampingi Safrizal, Plt Sekda ACeh Diwarsyah, Kadis Dayah Munawar, Kadis Sosial Muslem, Kadis  PMG Aznal, serta unsur lainnya. “Intinya, Pemerintah Aceh siap bergotong royong dengan pihak manapun yang terlibat, termasuk Pemkab Aceh, untuk membangun kembali fasilitas yang tak bisa digunakan lagi paska kebakaran,” kata Safrizal kepada awak media yang saat itu juga mengunjungi Babul Maghfirah.

Dalam kaitan membangun fasilitas gedung yang terbakar–termasuk gedung yang terbakar sebelumnya–Safrizal mengatakan bahwa tim insinyur dari Dinas Perkim Aceh akan melakukan audit teknis terhadap bangunan yang rusak. “Kita akan pastikan kekuatan struktur yang masih ada, apakah harus dibongkar total karena bouvallig, sebagian, atau hanya perlu perbaikan di bagian tertentu. Hasil audit teknis  ini akan menjadi dasar untuk langkah pembangunan selanjutnya,” ujar Safrizal.

Safrizal yang didampingi Plt Sekda Aceh, Muhammad Diwarsyah, juga menegaskan bahwa pembangunan ulang akan melibatkan dana dari Pemerintah Aceh, Pemerintah Aceh Besar, serta sumbangan masyarakat. “Gotong royong menjadi prinsip utama. Berapa pun kemampuan kita di APBA 2025, akan kita sesuaikan. Jika tidak bisa sekaligus, setidaknya kita mulai pada tahap awal tahun depan,” katanya.

Selain itu, sebagai bentuk kesiapsiagaan, Pemerintah Aceh akan mengirim 30 unit APAR (Alat Pemadam Api Ringan) ke Dayah Babul Maghfirah. Safrizal juga meminta Pemerintah Kabupaten Aceh Besar melalui BPBD untuk memberikan pelatihan mitigasi kebakaran kepada para santri dayah. “Pelatihan ini penting untuk memastikan para santri dan pengelola dayah memahami cara menghadapi risiko kebakaran,” jelasnya dan diiyakan langsung oleh Kalaksa BPBD Aceh Besar Ridwan Jamil SSos MSi yang mendampingi kunjungan Pj Gubernur atas nama  Pj Bupati Aceh Besar.

Baca Juga:  Mawardi Ajak Warga Dukung Pembangunan Pemerintah Aceh

Menurut Safrizal, pelatihan mitigasi bencana kebakaran itu akan diprogramkan  untuk seluruh dayah dan bording school di Aceh, karena lokasi itu dinilai rawan bencana kebakaran, akibat ketidakpahaman pelajar atau santri tentang penggunaan listrik yang aman. .

Ph Gubernur Safrizal saat meninjau gedung yang terbakar bersama Ustad Masrul Aidi.

Sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di Dayah Babul Maghfirah yang terletak di Gampong Lam Alue Cut, Kecamatan Kutabaro, Aceh Besar. Api menghanguskan empat bilik asrama santriwati di lantai dua serta sebagian gudang di lantai bawah. Tim gabungan yang terdiri dari Damkar BPBD Aceh Besar, Damkar Banda Aceh, Damkar Brimob Polda Aceh, relawan, dan masyarakat berhasil memadamkan api dalam waktu dua jam.

Dalam kesempatan kunjungan itu, Pj Gubernur dan Plt Sekda Aceh menyerahkan bantuan masa panik dari Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial Aceh serta juga bantuan Pemerintah Aceh melalui Dinas Dayah berupa kebutuhan harian serta perangkat sandang dan pangan. Bantuan itu diterima langsung oleh Ustad Masrul Aidi Lc.

Dinamo Kipas Angin

Di bagian lain, Pimpinan Dayah Babul Maghfirah Ustad Masrul Aidi mengatakan, pemicu kebakaran itu diduga kuat akibat dinamo kipas angin. Dinamo yang panas karena kipas angin yang terus menerus hidup membuat percikan api yang menyambar benda rawan terbakar hingga terjadi kebakaran. “Kami perkirakan kebakaran itu akibat dinamo kipas angin. Jika karena konslet listrik rasanya tak mungkin, karena semua jaringan instalasi listrik di semua bangunan telah diganti total sejenak kebakaran yang lalu. Jadi semua kabel dan piranti instalasi telah diperbarui sesuai dengan petunjuk dari instansi teknis,” ujar Ustad Masrul.

Kata Kunci (Tags):
pj gubernur safrizal, ustad masrul aidi, dayah babul maghfirah, kutabaro, aceh besar

Berita Terkini

Haba Nanggroe