Acehherlad.com | Banda Aceh – Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan perbankan di Provinsi Aceh sepanjang tahun 2024 mencapai Rp5,03 triliun. Angka ini meningkat 16,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,33 triliun.
“Alhamdulillah, tren pembiayaan di Aceh mengalami kenaikan, terutama dari sektor KUR. Ini menjadi bagian penting dalam memajukan sektor UMKM di Aceh,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh, Azhari, di Banda Aceh, Senin (28/4/2025).
Azhari menjelaskan, dukungan pembiayaan dari perbankan dan penyalur program KUR dan UMi (Ultra Mikro) berkontribusi positif terhadap pengembangan usaha pelaku UMKM di seluruh Aceh.
Baca juga: [Target KUR BSI di Aceh Rp3,75 Triliun pada 2025]
Sepanjang 2024, KUR disalurkan kepada 63.980 debitur di seluruh kabupaten/kota. Kabupaten Aceh Utara mencatatkan penyaluran tertinggi sebesar Rp536,89 miliar kepada 7.300 debitur. Disusul Kabupaten Pidie dengan penyaluran Rp451,83 miliar kepada 4.860 debitur.
Sementara itu, Kota Sabang menjadi daerah dengan penyaluran terendah, yakni Rp29,21 miliar kepada 323 debitur.
Azhari menyebutkan, jumlah UMKM di Aceh tercatat sebanyak 424.850 unit usaha, yang terdiri atas 23.178 usaha mikro, 1.470 usaha kecil, dan 202 usaha menengah.
Kredit Usaha Rakyat sendiri merupakan program pemerintah untuk mendukung pengembangan UMKM melalui pemberian pembiayaan modal kerja dan investasi.
Azhari berharap, penyaluran KUR di tahun 2025 dapat terus meningkat, sehingga mendorong pertumbuhan sektor UMKM dan ekonomi daerah di provinsi paling barat Indonesia tersebut.
“Kami yakin dengan dukungan pembiayaan yang memadai, pelaku usaha dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Azhari.