Pasien Covid-19 Kabur Saat Dirawat

[divider style=”solid” top=”20″ bottom=”20″] TAPAKTUAN │ ACEH HERALD Pasien corona virus desease (Covid-19) kabur saat dirawat di Rumah Sakit Umum Dr H Yuliddin Away (RSUYA) Tapaktuan. Peristiwa itu terjadi, saat petugas menis tengah sibuk menangani pasien corona lain. Pihak rumah sakit sudah menghubungi kembali pasien dimaksud, agar lebih kooperatif. Tak ingin peristiwa sama berulang, manejemen … Read more

RUMAH Sakit Umum Dr H Yuliddin Away (RSUYA) Tapaktuan FOTO : METRO ACEH

Iklan Baris

Lensa Warga

RUMAH Sakit Umum Dr H Yuliddin Away (RSUYA) Tapaktuan
FOTO : METRO ACEH

[divider style=”solid” top=”20″ bottom=”20″]

TAPAKTUAN │ ACEH HERALD

Pasien corona virus desease (Covid-19) kabur saat dirawat di Rumah Sakit Umum Dr H Yuliddin Away (RSUYA) Tapaktuan. Peristiwa itu terjadi, saat petugas menis tengah sibuk menangani pasien corona lain.

Pihak rumah sakit sudah menghubungi kembali pasien dimaksud, agar lebih kooperatif. Tak ingin peristiwa sama berulang, manejemen RSUYA mulai memperketat pengawasan. Kini, seluruh pasien corona akan diperkenalkan kepada petugas medis dan sekuriti.

Direktur RSUYA, dr Erizaldi, mengatakan pasien corona dimaksud bermula ketika petugas medis lagi menangani PDP lain. Melihat tim medis sedang sibuk, pasien dimaksud langsung keluar ruangan isolasi. Dia pun melarikan diri dari rumah sakit tersebut.

Untuk mencegah penyebaran Covid-19 dari pasien dimaksud, pihak manajemen berusaha keras mencari dan melacak pasien ini. Alhasil, pasien dimaksud ditemukan di Air Berudang, Kecamatan Tapaktuan.

“Setelah kami hubungi pasien ini, kami ingatkan dia agar kooperatif. Alhamdulillah pasien tersebut memberi respons dan bersedia dirawat kembali,” jelas Erizaldi.

Insiden kaburnya pasien corona dari rumah sakit itu, menjadi pelajaran berharga bagi manajemen RSUYA. Kini, seluruh petugas medis dan sekuriti, akan selalu waspada agar tidak ada lagi PDP atau pasien yang positif corona, kabur dari perawatan. “Saya yakin, mereka ini rentan depresi hingga nekat kabur dari ruang isolasi,” ujar Erizaldi, saat ditemui wartawan, Sabtu (18/7/2020).

Kata dia, salah satu opsi yang akan diterapkan saat menangani pasien corona yakni memperkenalkan setiap PDP kepada sekuriti maupun staf medis dan nonmedis. Tujuannya, agar setiap petugas bisa mengenali serta memantau jika ada upaya pasien melarikan diri.(*)

PENULIS : AZWANI AWI

Baca Juga:  Mahasiswa Unnes Adukan Nadiem Makarim ke Komnas HAM

Berita Terkini

Haba Nanggroe