
BANDA ACEH – ACEHHERALD.com
Lockdown terbatas yang mulai diberlakukan Pemerintah Kota Banda Aceh, ternyata mulai terasa. Di pasar-pasar yang biasa ramai dan padat kini mulai terlihat sepi, salah satu pasar yang terlihat sepi adalah Pasar Pagi Seutui, Banda Aceh. Warga kota yang selama ini berlama-lama berada di pasar tersebut, Ahad 929/3/2020) agak lengang.
Beberapa pedagang kepada Acehherald.com mengaku, tidak seperti biasanya. “Hari-hari terakhir ini, kedatangan pembeli dan pelanggannya agak sporadis. Mereka datang dan setelah membeli barang-barang kebutuhannya langsung pulang. “Pembeli yang datang juga sudah sedikit,” ujar Bang Do, salah seorang pedagang sayur di Pasar Seutui, Banda Aceh.
Hal serupa juga dikemukakan seorang pedagang ikan di pasar yang sama. “Pelanggan kayaknya ngak mau berlama-lama lagi di pasar. Bahkan, beberapa pelanggan saya, yang biasa ikan yang dibelinya dibersihkan di pasar, kini setelah membayar langsung dibawa pulang,” kata pedagang ikan yang tak mau disebut namanya.
Sementara itu, seorang pedagang durian yang berjualan di ujung jembatan Seutui juga mengaku hal yang sama. “Selama seminggu ini, saya tidak lagi berjualan durian. Karena, pihak Pemko tidak membolehkan kami untuk menyediakan kursi bagi pelanggan yang akan memakan duriannya. Karena pembeli juga sepi, saya memilih menutup sementara,” katanya.
Meski tidak banyak pembeli, namun harga-harga barang terlihat agak naik, terutama buah-buahan, mangga yang biasanya dijual Rp 15 ribu, kini menjadi Rp 20 ribu per kilo. Harga jeruk manis dari Rp 18 – 20-an ribu kini hargai Rp 30,000 per kg. Hanya harga nenas yang masih lumayan murah, masih di kisaran harga antara Rp 8 – 10 ribu per buah.
Sedangkan buah pepaya yang sebelumnya dijual antara Rp 8 – 10 ribu (ukuran buah besar), kini buah ukuran kecil sudah dijual Rp 10.000 per buah. “Buah-buahan yang mengandung banyak vitamin C memang sangat dianjurkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, dan bisa meningkatkan anti body. Apalagi sekarang virus Covid-19 sedang mewabah di berbagai belahan dunia.
Penulis : M Nasir Yusuf