
MEUREUDU I ACEHHERALD.com –
DI TENGAH trend menaik kasus terpapar corona virus disease 2019 (Covid-19) di Pidie Jaya, aktivias khanduri terutama walimatul uruys (perkawinan) masih berlansung nyaris seperti biasa. Tampak belum begitu disiplin masyarakat dalam menganakan masker. Khanduri syukuran perkawinan itu umumnya berlangsung pada Sabtu dan Minggu, seperti terpantau acehherald.com pada hariini.
Sebelumnya pihak gugustugas covid kecamatan juga sudah mengingatkan tentang pembatasan tempat yang dianggap memunculkan kerumunan, serta upaya physical distancing. Namun tetap saja masih ada warga yang belum mematuhi ketentuan dimaksud.
Malah melihat kondisi di tempat kenduri undangan membludak, spontan didatangi petugas sekaigus mengingatkan supaya jaga jarak serta diminta segera meninggalkan lokasi kenduri jika selesai makan. Apalagi jika pesta berlangsung di lokasi mudah terpantau seperti pinggiran jalan nasioanl.
Walau pun demikian, hasil pantauan Acehherald.com, ada juga lokasi kenduri pesta di pinggiran jalan yang sepertinya luput dari pantauan petugas. Sehingga kegiatan tetap berjalan seperti biasa saat belum ada pandemic covid, serta Pijay belum ada yang terpapar.
Beberapa warga Meureudu dan Meurahdua kepada Acehherald.com menyebutkan, sebenarnya terlepas dimana saja lokasi kenduri atau pesta perkawinan, pemerintah melarang berkerumun apalagi tanpa menggunakan masker. Dengan tujuan untuk menghindari sekecil mungkin berjangkitnya virus corona. Tapi yang sangat disayangkan, terkadang sebagian warga terkesan takut pada petugas saja, setelah itu seperti biasa lagi.
Ketua Pusat Data dan Pelaporan (Pusdalop) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pidie Jaya, kta Handipa yang pernah ditanya tentang penerapan protokol kesehatan tidak membantah jika masih banyak warga yang mengabaikan penggunaan masker. Padahal, itu sudah sering disampaikan demi menjaga kesehatan bersama. Bahkan imbauan melalui spanduk pun sudah merata di semua gampong. “Untuk memperketat protokol kesehatan perlu secara terpadu atau dalam bentuk tim, kata Okta.
Wartawan : Abdullah Gani (Pidie Jaya)