
BANDA ACEH I ACEHHERALD.com
Jumlah pasien positif carona yang masih dirawat di rumah sakit rujukan di Aceh hingga saat ini masih tersisa dua orang, pasien asal Aceh Tamiang yang baru pulang dari pesantren di Magetan, Jawa Timur. Sedangkan total pasien positif corana di Aceh sampai Sabtu (2/5/2020) petang tercatat 11 orang, delapan dinyatakan sembuh, satu meninggal, dan dua masih dalam perawatan di RSUD Zainoel Abidin, Banda Aceh.
Kasus positif Covid-19 yang ke-11 Aceh dan tercatat kemarin, yakni inisial MAH (19 tahun). Ia teman AJ (19 tahun), kasus Covid-19 yang ke-10. Keduanya santri di Pondok pesantren (Ponpes) Al-Fatah, Temboro, Magetan, Jawa Timur. Mereka sama-sama pulang ke kampungnya di Aceh Tamiang, kata juru Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani saat meng-up date informasi Percepatan Penanganan Covid-19 di Aceh, Sabtu (2-5-2020), kondisi pukul 15.00 wib.
Untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus corona tersebut, SAG meminta Tim Gugus Tugas Covid-19 kabupaten/kota memberikan perhatian khusus terhadap teman-teman AJ lainnya. Memantau dan memberi akses seluas-luas bila mereka mengeluh sakit,” harap SAG.
Lebih jauh dikatakan, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam pengawasan (PDP) Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) memang terus bertambah.
Jumlah ODP bertambah sebanyak 9 kasus, sehingga jumlah ODP Aceh secara kumulatif sudah mencapai 1.902 orang. “Tapi jumlah yang sudah selesai masa pemantauan jauh lebih banyak,” tukas pria yang akrab disapa SAG itu.
Ia menjelaskan, dari 1.902 ODP di Aceh, hanya 242 orang yang masih dalam pemantauan, sedang lainnya sebanyak, 1.660 orang, sudah selesai masa pemantauannya. Masa pemantauan tersebut hanya 14 hari, sejak seseorang tiba dari daerah penularan lokal dan menunjukkan gejala demam dengan suhu di atas 38 °C, atau pernah demam, flu, atau gangguan pernafasan ringan.
Lebih jauh SAG mengatakan bahwa isolasi mandiri yang dilakukan bukan membatasi seseorang berinteraksi secara bebas dengan keluarga maupun sahabat-sahabatnya. “Isolasi mandiri dimaksudkan agar orang yang baru tiba dari wilayah transmisi lokal dan memiliki potensi terinfeksi virus corona, tidak menjadi mata rantai penularan kepada orang baru di desanya,” jelas SAG.
Pada sisi yang lain, tambah SAG, seseorang yang disiplin melakukan isolasi mandiri akan terlindungi dari perasaan dicurigai oleh orang lain sebagai pembawa virus corona. Isolasi mandiri juga mencegah perasaan was-was orang lain di sekitarnya.
“Menguntungkan kedua belah pihak, baik yang baru datang maupun penduduk setempat, karena itu perlu saling mendukung dan saling menghargai antarsesama,” kata SAG.
Sementara itu SAG menjelaskan, jumlah PDP juga bertambah sebanyak lima orang, sehingga menjadi 91 orang. Rinciannya, masih dirawat di rumah sakit sebanyak 8 orang, yang sudah sehat dan pulang dari rumah sakit sebanyak 82 orang. Sedangkan PDP yang meninggal dunia masih tercatat 1 kasus, pada Maret 2020, urainya.
Selanjutnya, sambung SAG, jumlah yang Positif Covid-19 di Aceh hingga saat ini sudah mencapai 11 orang. Pasien Covid-19 yang sedang dirawat tim medis rumah sakit rujukan Covid-19 di Aceh tinggal 2 orang. Positif Covid-19 yang berhasil sembuh mencapai 8 orang, dan yang meninggal satu orang. Kasus meninggal ini juga konfirmasi positif Covid-19, pada Maret 2020 lalu, imbuhnya.
penulis : */M Nasir Yusuf