BANDA ACEH I ACEHHERALD.com – Jajaran purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Aceh, secara terbuka menyatakan dukungan politik mereka pada kontestasi Pilkada Aceh 2024. “Kami komit untuk mendukung Paslon 01 Bustami Hamzah (Om Bus)/Muhammad Fadhil Rahmi (Syech Fadil) sebagai Calon Gubernur/Wakil Gubernur Aceh 2025-2030,” tegas Letkol TNI (Purn) Syahrial, Selasa (19/11/2024) siang.
Menurut Syahrial yang juga salah seorang petinggi organisasi Purnawirawan TNI di Aceh, dari track rekor kinerja personal Paslon 01 memiliki spirit perubahan yang dinilai paling berpotensi membawa Aceh yang lebih baik selama lima tahun ke depan. Hal itu tak terlepas dari rentang panjang pengalaman Bustami sebagai birokrat Pemerintah Aceh. Mulai dari posisi terbawah hingga menjadi Sekda dan juga Pj Gubernur Aceh.
Sementara Syech Fadil punya bekal sebagai cendikia serta pengetahuan agamis yang sangat dibutuhkan dalam konteks penerapan Syariat Islam di Aceh. “Ini benar benar pasangan komplit dan saling mengisi, untuk mewujudkan Aceh yang bermartabat dalam bingkai syariah,” tutur Syahrial.
Di bagian lain ditambahkan, dengan jumlah anggota yang mencapai puluhan ribu di seluruh Aceh, jajaran purnawirawan TNI siap mendukung untuk terwujudnya kontestasi politik yang damai dan elegant di Aceh. Karena bagaimanapun, hal itu dambaan semua warga di Aceh mulai dari pusat pemerintahan hingga daerah terpencil sekalipun. “Kita ingin agar kontestasi politik itu menjadi pesta rakyat yang benar benar dijalankan secara riang gembira, jauh dari tekanan, konon lagi teror. Karena hal itu tak diinginkan semua pihak, di tengah kondusivitas situasional saat ini,” pungkas Syahrial.
Sementara itu salah seorang tokoh Pembina Purnawirawan TNI di Aceh, Mayjen TNI (Purn) Teuku Abdulah Hafil Fuddin SH SIP MH yang juga mantan Pangdam IM, yang dihubungi secara terpisah, mengakui adanya kemauan kuat jajaran Purnawirawan TNI di Aceh untuk mendukung Om Bus/Syech Fadhil di Pilkada Aceh. Hafil mengatakan, dukungan itu tentu telah dipikirkan secara matang serta dengan pertimbangan dari berbagai sisi. “Yang pasti kita ingin terselenggaranya Pilkada yang damai di Aceh. Tentu saja dengan kemenangan yang diraih secara elegant dan bermartabat, hingga terwujudnya kontestasi politik yang benar benar dinikmai rakyat secara riang gembira,” tutur Hafil.
Di sisi lain, mantan Pangdam IM itu mengingatkan berbagai pihak untuk tidak melakukan manuver manuver yang di luar kesantunan berpolitik. Karena, tidak masanya lagi bermain dengan ancaman dan teror untuk tujuan akhir sebuah kontestasi. “Kita telah berada dalam zona damai,tolong jangan dirusak dengan manuver manuver yang tak perlu serta bukan masanya lagi. Karena rakyat juga sudah tahu persis mana yang mereka dekati dan mana yang mesti mereka jauhi,” kata Hafil yang juga telah malang melintang di dunia intelijen militer itu.
