Nasib Pilu Bayi Bos Ayam Goreng Kini Jadi Yatim Piatu Usai Ibu Dibunuh

JAKARTA | ACEHHERALD – Nasib pilu dialami bayi inisial A (1,5), anak MIM (29), wanita bos ayam goreng yang tewas dibunuh di Bekasi. Bayi A, yang masih butuh perhatian ibu, kini harus kehilangan ibunya selama-lamanya. Bayi A kini menjadi yatim piatu. Ayah kandungnya meninggal lebih dahulu saat ia masih berusia 3 bulan di kandungan ibunda. … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

JAKARTA | ACEHHERALD – Nasib pilu dialami bayi inisial A (1,5), anak MIM (29), wanita bos ayam goreng yang tewas dibunuh di Bekasi. Bayi A, yang masih butuh perhatian ibu, kini harus kehilangan ibunya selama-lamanya.
Bayi A kini menjadi yatim piatu. Ayah kandungnya meninggal lebih dahulu saat ia masih berusia 3 bulan di kandungan ibunda.

“Bayi itu anak yatim. Bapak kandungnya meninggal saat dia di kandungan, saat ibunya hamil 3 bulan,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi saat dihubungi, Sabtu (18/2/2023).

Terpisah, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawieny Panjiyoga mengatakan ayah kandung korban meninggal pada 2019.

“Jadi bayi itu pada saat usia 3 bulan itu bapaknya meninggal karena COVID,” ujarnya.

Adapun suami korban saat ini, Febri Noviana, merupakan ayah tiri anak A. Febri-lah yang menemukan istrinya tewas bersimbah darah di dalam ruko ayam goreng di Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Kamis (16/2).

Dengan begitu, setelah ibunya dibunuh kedua pelaku HK (21) dan MA (14) secara sadis dengan cara dipukul hingga tewas, kini status anak A yatim piatu. Karena kedua orang tuanya sudah meninggal, anak A kemudian diserahkan oleh pihak kepolisian kepada neneknya.

“Iya, yatim piatu. Diserahkan ke nenek dan tantenya. Sekarang di tangan neneknya,” ujarnya.

Alasan Pelaku Culik Bayi
Bayi A turut dibawa kabur pelaku setelah pembunuhan terjadi. Kedua tersangka membawa kabur bayi A karena menangis terus-terusan.

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan anak tersebut terus-menerus menangis setelah ibunya dibunuh menggunakan tabung gas. Karena hal itu takut menimbulkan kecurigaan warga sekitar, akhirnya mereka kabur dengan membawa bayi itu.

“Karena anak korban (A) terus menangis, Tersangka HK dan anak MA memutuskan membawa anak korban (A) agar tidak dicurigai dan memancing warga sekitar,” kata Hengki dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jumat (17/2/2023).

Baca Juga:  Polisi Telusuri Pemobil Fortuner yang Viral Halangi Ambulans Bawa Jenazah

Rencananya, anak korban akan dibawa ke Yogyakarta untuk dititipkan kepada saudara Tersangka. Namun niat tersebut urung karena ongkos bus tidak cukup. Akhirnya korban ditinggalkan di sebuah pos di wilayah Subang, Jawa Barat, yang jaraknya 150 meter dari lokasi penangkapan tersangka.

“Karena tidak cukup ongkosnya, yang bersangkutan turun di Subang, dan anak diletakkan di pos ronda yang dalam keadaan kosong,” ujarnya.

Hengki menambahkan, selama sekitar 13 jam dalam penguasaan kedua pelaku, anak korban yang baru berusia 1,5 tahun tersebut diberi makan nasi.

“Kami tanyakan, dalam kurun waktu itu, dikasih apa. Ternyata dikasih nasi orek, menurut keterangan yang bersangkutan,” imbuhnya.

Sumber: detiknews

Berita Terkini

Haba Nanggroe