Musim Hujan Tapi Terasa Panas? Ini Penjelasan BMKG

JAKARTA | ACEHHERALD – Bulan Januari dikenal sebagai musim hujan di Indonesia. Namun ada yang berbeda dari musim hujan 2023 ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, alih-alih hujan yang terasa dingin, udara di Indonesia justru terasa panas. Tercatat, suhu udara siang hari terukur hingga 35 derajat celcius di beberapa tempat. Pada beberapa hari … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

JAKARTA | ACEHHERALD – Bulan Januari dikenal sebagai musim hujan di Indonesia. Namun ada yang berbeda dari musim hujan 2023 ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, alih-alih hujan yang terasa dingin, udara di Indonesia justru terasa panas. Tercatat, suhu udara siang hari terukur hingga 35 derajat celcius di beberapa tempat.

Pada beberapa hari tertentu bahkan menempati peringkat teratas suhu maksimum tertinggi di Indonesia. Contohnya pada tanggal 12 Januari yang tercatat sebagai hari terpanas pekan ke-3 dengan suhu maksimum harian 25,4 derajat celcius.

Apa penyebabnya?

Penyebab Suhu Panas di Musim Hujan
Dalam unggahan Instagram resminya @infobmkg dikutip Senin (16/1), BMKG menjelaskan penyebab udara terasa panas di musim hujan ini, yakni:

1. Berkurangnya Tutupan Awan
Tutupan awan berkurang di sebagian wilayah. Di wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara terjadi sedikit perawanan, inilah penyebab suhu terasa panas di wilayah tersebut.

2. Radiasi Matahari yang Optium Mencapai Permukaan
Radiasi Matahari juga menjadi penyebab panasnya suhu. Saat ini, radiasi dari Matahari ada pada tahap maksimum dan mencapai permukaan Bumi.

3. Terjadinya Jeda Hujan
Terjadi jeda hujan di beberapa wilayah, meskipun pada periode musim hujan. Pada awal hingga pertengahan bulan Januari, sebagian besar wilayah Indonesia masih sering hujan. Namun beberapa wilayah tercatat sudah tidak mengalami hujan lebih dari 6 hari.

4. Terjadinya Blocking Monsun Asia
Terjadi gangguan sirkulasi Monsun Asia. Monsun Asia adalah angin yang bergerak dari arah barat dengan membawa massa udara.

Jeda hari hujan (dry spell) dan berkurangnya tutupan awan (less cloudiness) di Pulau Jawa dan sekitarnya disebabkan adanya blocking Monsun Asia. Sering munculnya pusaran angin (vortex) di Samudera Pasifik bagian barat di Laut Cina Selatan serta di barat daya Sumatera, menyebabkan aliran massa udara lembab dari utara terhambat. Hasilnya, udara kering dari selatan lebih dominan pengaruhnya di bagian selatan Indonesia.

Baca Juga:  Hujan Masih Awet, Ahli Ungkap Fenomena Cuaca yang Sangat Langka

Nah, itulah penyebab udara terasa panas di musim hujan. Apakah daerahmu terasa panas? Dilansir dari detikedu.

Berita Terkini

Haba Nanggroe