BLANGPIDIE I ACEHHERALD.com – Pemerintah tetap berkomitmen untuk melakukan transformasi distribusi subsidi Liquefied Petroleum Gas (LPG/elpiji) 3 kilogram (kg) secara tepat sasaran. Mulai 1 Januari 2024, setiap konsumen baik rumah tangga dan usaha mikro harus terdaftar dalam website Merchant App My Pertamina (MAP) di pangkalan ketika melakukan transaksi.
Terkait pelaksanaan pendistribusian LPG 3 kg dan memastikan seluruh pangkalan wajib melakukan transaksi melalui website MAP, maka tiga keagenan LPG 3 Kg di wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), menggelar Silaturrahim & Sosialisasi Bersama seluruh pangkalan di Aula Grand Lauser Hotel Blangpidie, Rabu (27/12/2023).
Kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri tiga Agen LPG 3 Kg di Kabupaten Abdya, PT Suria Meukat Gah, PT Gah Lhee Kilo dan PT Ujung Raja Kuala Batu. Hadir pula 196 pangkalan atau penyalur resmi yang tersebar di 152 desa/gampong dalam sembilan kecamatan di Abdya, mulai Kecamatan Babahrot, daerah perbatasan dengan Kabupaten Nagan Raya sampai Kecamatan Lembah Sabil, daerah perbatasan dengan Kabupaten Aceh Selatan.
Sebanyak 196 pangkalan yang hadir dalam acara sosialisasi tersebut dengan rincian 83 pangkalan di bawah Agen PT Suria Meukat Gah, 61 pangkalan di bawah Agen PT Gah Lhee Kilo, dan 52 pangkalan di bawah Agen PT Ujung Raja Kuala Batu.
Kegiatan sosialisasi di akhir tahun 2023 tersebut dihadiri SBM Rayon II Aceh PT Pertamina Patra Niaga, Ayyub Fadilah. Dirut PT Suria Meukat Gah, Suria Noernikmad, Dirut PT Gah Lhee Kilo, Salwin Saleh. Sedangkan Dirut PT Ujung Raja Kuala Batu, Hasrul Hasan tidak hadir, hanya diwakili oleh Danil.
Dalam acara dipandu Mustajab dari Agen PT Suria Meukat Gah, SBM Rayon II Aceh PT Pertamina Patra Niaga, menjelaskan sesuai dengan Nota Keuangan APBN Tahun 2022 dan Nota Keuangan APBN Tahun 2023, pemerintah berkomitmen untuk melakukan transformasi subsidi LPG Tabung 3 Kg tepat sasaran.
Karenanya, ia menyambut baik atas terlaksananya kegiatan Sosialisasi Pendistribusian Isi Ulang Liquefied Petroleum Gas yang tepat sasaran di pangkalan sebagai bagian dari proses transformasi subsidi LPG tertentu.
Melihat jumlah pangkalan di bawah tiga keagenan LPG 3 Kg di Kabupaten Abdya yang hadir sangat besar, Ayyub Fadilah mengatakan hal itu adalah bukti kekompakan pangkalan daerah setempat.
Diharapkan, dari sosialisasi tersebut memperoleh hasil yang baik, yaitu pendistribusian LPG 3 Kg bersubsidi sesuai komitmen pemerintah, yaitu tepat sasaran.
Inti dari sosialisasi ini, kata Ayyub adalah pelaksanaan pendataan dan pencocokan data konsumen pengguna LPG tabung 3 Kg oleh setiap pangkalan, dengan menggunakan sistem berbasis web MAP.
Maksudnya, setiap konsumen baik rumah tangga dan usaha mikro ketika membeli (transaksi) LPG 3 kg yang bersangkutan sebelum 1 Januari 2024 sebenarnya telah terdaftar di pangkalan, dimana ketentuan ini memang sudah disosialisasikan sejak Maret 2023 lalu.
Maka tahapan tranformasi beriutnya, mulai 1 Januari 2024, setiap konsumen baik rumah tangga dan usaha mikro harus terdaftar dalam website MAP di pangkalan ketika melakukan transaksi atau pembelian LPG 3 Kg. Dalam hal ini hanya membawa KTP.
Akan tetapi, menurut Ayyub Fadilah, kalau toh sampai 1 Januari 2024 masih ada konsumen belum terdaftar dalam website MAP, masih diberi kesempatan untuk mendaftar di pangkalan dengan membawa KTP dan KK yang bersangkutan.
Untuk ini, pemilik pangkalan bisa membantu mendaftar konsumen dimaksud dengan cara membantu menginput data NIK dalam web MAP. Khusus konsumen usaha mikro maka harus diinput foto diri bersama usaha pangkalan.
Lantaran transaksi berbasis web MAP belum sepenuhnya (100 persen) bisa diterapkan sampai 1 Januar 2024i, maka pihak pangkalau dalam pelaporan catatan distribusi masih bisa menggunakan Logbook. Logbook yaitu catatan/dokumen penting sebuah pangkalan untuk mencatat secara detail setiap aktivitas dalam proses penyaluran/penjualan LPG bersubsidi yang berisi data pangkalan, pembeli dan agen.
Begitupun, Ayyub menekankan transformasi subsidi LPG agar benar-benar mendapat perhatian serius baik pemilik pangkalan, dan konsumen rumah tangga dan usaha mikro. Pasalnya, transformasi ini terus berjalan, malahan ke depan akan diterapkan pemakaian barkode, sama seperti pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di SPBU.
Pantauan Aceh Herald.com, kegiatan sosialisasi tersebut mendapat perhatian serius dari pemilik pangkalan. Banyak diantara mereka bertanya, termasuk menyangkut penggunaan teknologi informasi yang belum familiar di tengah masyarakat bawah, sehingga banyak diantara mereka belum terdaftar dalam aplikasi yang berbasis web MAP.
Untuk itu, diminta penerapan transaksi LPG 3 kg bersubsubsidi berbasis web MAP agar diterapkan secara bertahap sehingga laporan logbook masih biasa digunakan.
Penulis: Zainun Yusuf (Aceh Barat Daya)