KOTA JANTHO I ACEHHERALD.com – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar melakukan farewell meeting (pertemuan perpisahan) dengan lintas jajaran mitra, mulai dari Forkopimda, Legislatif, OPD, camat hingga mitra terkait lainnya, Senin (10/02/2025) tadi malam, di Gedung Jantho Sport City (JSC).
Pertemuan terakhir Iswanto dalam kapasitas sebagai Pj Bupati Aceh Besar selama 2 tahun 7 bulan itu, karena berakhirnya masa tugas Iswanto di Pemkab Aceh Besar. Bahkan, Kamis (14/02/2025).. yang sebelumnya sempat dirumorskan Rabu besok–akan dilantik Muharram Idris/Syukri A Jalil sebagai Bupati/Wakil Bupati Aceh Besar defenitif untuk periode 2025-2030.
Farewell Meeting yang diawali dengan makan malam itu diikuti semua jajaran di Pemkab Aceh Besar, BUMD, mitra BUMN, swasta nasional seperti PT SBA dan lainnya. Walau dibalut dengan suasana ceria semua undangan, namun pasa saat sesi pemutaran video capaian kinerja Pemkab Aceh Besar bersama organisasi Dekranasda dan TP PKK Aceh Besar, suasana haru tak terelakkan.
Dalam tayangan video berdurasi 27 menit 15 detik di depan seribuan hadirin yang memenuhi hall utama Gedung JSC itu, dirincikan gebrakan yang telah dilakukan Iswanto sejak ia dilantik oleh Pj Gubernur Aceh kala itu, Achmad Marzuki, Kamis 14 Juli 2022. Mereka yang hadir dengan gamblang menyaksikan rekam jejak Iswanto selaku Pj Bupati dan Cut Rezky Handayani SIP MM sebagai Pj Ketua TP PKK dan Dekranasda Aceh Besar.
Mulai dengan sukses menangani prahara PMK yang menerjang 12 ribu ekor ternak di Aceh Besar, musim kekeringan parah yang berakibat dipasoknya 5 juta liter lebih air bersih ke Lhoknga dan Peukanbada, hingga sukses tanpa cela melaksanakan Pemilu dan Pilkada Aceh Besar yang menghasilkan Muharram Idris/Syukri A Jalil sebagai Bupati/Wakil Bupati Aceh Besar terpilih.
Selain itu tentunya sukses besar rangkaian pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-21 September 2025, di mana Aceh Besar menjadi tuan rumah sebanyak enam venue cabang olahraga.
“Melalui kesempatan ini, atas nama pribadi, keluarga, dan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, saya menyampaikan terima kasih atas bantuan dan dukungan semua pihak selama lebih dari 2,5 tahun ini memimpin Aceh Besar. Terkhusus kepada Forkopimda, DPRK, jajaran MPU, MPD, MAA serta seluruh pimpinan instansi vertikal yang telah bersama-sama menghadapi berbagai dinamika di lapangan,” ujar Iswanto.
Dalam pidato perpisahan itu, Iswanto menegaskan pentingnya menjaga silaturahmi dan tetap menjaga semangat kerja untuk kemajuan daerah. “Meski sebentar lagi masa kepemimpinan saya akan berakhir, saya berharap silaturahmi ini tetap terjalin dengan baik. Tetap kita kuatkan persaudaraan, dan saya juga meminta kepada semua pihak untuk terus memberikan kontribusi terbaik demi pembangunan Kabupaten Aceh Besar,” ujar Iswanto seraya berharap semua pihak juga mendukung Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar terpilih, yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan ke depan.
Iswanto dan isteri memberi suasana lain dalam faewell meeting itu. Ia seakan mematahkan tradisi ‘menerima’ bingkisan dan cendera mata saat perpisahan seorang kepala daerah. Justeru ia yang memberikan bingkisan kepada mitra yang selama ini ia nilai telah berkontribusi penuh untuk rangkaian sukses yang diraih oleh Aceh Besar selama 2,5 tahun lebih. Mulai dari Forkopimda, mitra legislatif, OPD hingga camat dan mitra partisipatif lainnya mendapat bingkisan perpisahan dari Iswanto.

Di penggalan akhir video 27 menit itu, atas nama keluarga, Iswanto memberikan ucapan perpisahan bernada puitis yang mengaduk suasana bathin para pengunjung Gedung JSC, tadi malam.
Maafkan kami sekeluarga, jika ada khilaf dan salah yang membuat rekan, mitra di semua jajaran tak nyaman selama kami dipercaya untuk menjadi pemimpin di Aceh Besar, sejak tanggal 14 Juli tahun 2022. Banyak tindak dan kata yang mungkin menggores luka di hati sanubari dalam kebersamaan kita selama dua tahun yang penuh lika liku dan dinamika. Namun kami mencoba untuk menjalaninya dengan rasa ikhlas dan tawaqqal kepada Allah. Kepada NYA jua kita bersandar dan memohon ampun.
Malam menjemput rembang petang di sudut Blangbintang, izinkan kami menyudahi takdir dan amanah untuk menjadi pemimpin di Nanggroe Bumo Seulawah, menepi dalam sepi kembali ke gubuk kami di Gampong Gani tempat tersimpan sejuta harapan dan obsesi, meniti sisa kehidupan di dalam pelukan ridha ilahi rabbi