Muara Suak Mirah Abdya Tersumbat Timbunan Pasir, Tanaman Padi Terancam Gagal Panen

“Hari ini (Senin-1/7/2024) kita turun ke lapangan. Kita pelajari dulu sumber masalah, juga teknis penanganannya,” ungkap Plt. Kadistanpan Abdya.
Kondisi mulut muara Suak Mirah, perbatasan Desa Ujung Tanah dengan Desa Ladang Tuha I, Kecamatan Lembah Sabil, Abdya, yang tersumbat timbunan pasir mengakibatkan tanaman padi warga terendam banjir luapan, Senin (1/7/2024). Foto:Ist

Iklan Baris

Lensa Warga

BLANGPIDIE | ACEHHERALD.com – Belasan hektare (ha) areal pertanian tanaman padi petani di dua desa, masing-masing Desa Ujung Tanah dan Desa Ladang Tuha I, Kecamatan Lembah Sabil, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), terancam gagal panen.

Ancaman gagal panen tersebut karena tanaman padi terus menerus terendam banjir luapan muara Suak Mirah (perbatasan Desa Ujung Tanah dengan Desa Ladang Tuha I). Saat ini tanaman padi pada masa pembiakan dengan umur tanaman padi berkisar 45 hingga 50 hari.

Meluapnya muara Suak Mirah tersebut dikarenakan mulut muara tersumbat timbunan  pasir yang menggunung, sehingga, air tidak bisa mengalir ke laut.

Dari keterangan sejumlah warga tani dalam dua desa itu, kondisi seperti itu terjadi tiap musim tanam. Ragam usaha dilakukan warga tani untuk menyelamatkan tanaman padi mereka dengan membuka mulut muara secara manual.

“Ini ‘penyakit’ tiap musim tanam yang selalu dirasakan warga tani di kawasan ini,” kata Ramaya, Keujruen Blang (Ketua Adat Sawah) Desa Ujung Tanah, Senin (1/7/2024).

Tanaman padi warga terancam gagal panen, akibat terendam banjir luapan muara Suak Mirah, Senin (1/7/2024). Foto: Ist

Namun, katanya, karena tinggginya sumbatan pasir dan besarnya bebatuan di mulut muara, pekerjaan manual sangat tidak efektif.

Ditambah lagi, kondisi gelombang sering berubah-rubah, sehingga, belum sempat mulut muara terbuka, kemudian tersumbat kembali akibat hantaman gelombang.

“Untuk menyelesaikan penyakit ini, kita butuh alat berat untuk mengeruk mulut muara ini. Kalau pekerjaan manual tenaga manusia, jelas tidak mungkin,” katanya.

Warga tani juga aparatur dalam dua desa itu, mengaku kondisi ini sudah berulang kali dilaporkan ke pihak terkait. Diantaranya Muspika Lembah Sabil, Distanpan Abdya dan BPBK Abdya. Namun laporan mereka tidak dan belum direspon.

“Sudah sering kita laporkan, namun hingga saat ini tidak ada respon sama sekali,” sebut Fauzan Adami, Kades Ujung Tanah.

Baca Juga:  ASDP Buka Pelayaran Uleelheu-Pulo Breuh

Akibatnya, kondisi tanaman padi penduduk saat ini kian mengkhawatirkan. Bahkan, menurut pengakuan warga tani, musim tanam tahun lalu, areal kawasan itu gagal panen. Hal itu terjadi dikarenakan tanaman padi tidak berkembang, akibat selalu direndam banjir luapan, hingga tanaman padi mati total.

“Musim tanam tahun lalu, areal kawasan ini terancam gagal panen,” kata Mawardi, salah seorang warga tani setempat.

Terkait masalah itu, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Abdya, Hendri Yadi SP, saat dimintai tanggapannya, mengatakan pihaknya akan turun ke lokasi, guna mengecek dan mempelajari teknis di lapangan, bagaimana cara penanggulangan nantinya.

“Hari ini (Senin-1/7/2024) kita turun ke lapangan. Kita pelajari dulu sumber masalah, juga teknis penanganannya,” ungkapnya.

Penulis : Zainun Yusuf (Aceh Barat Daya)

Kata Kunci (Tags):
muara suak mirah, tersumbat batu, padi gagal panen, Keujruen Blang Desa Ujung Tanah, Kades Ujung Tanah, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Abdya,

Berita Terkini

Haba Nanggroe