MES Anugerahi Gubernur Aceh sebagai Tokoh Motivator Konversi Qanun LKS

* Aminullah Usman Dikukuhkan Pimpin MES Aceh BANDA ACEH | ACEH HERALD.com– Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Aceh menyerahkan penghargaan kepada Gubernur Aceh, Nova Iriansyah sebagai Tokoh Motivator Konversi Qanun Lembaga Keuangan Syariah di Aceh. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Paduka Yang Mulia (PYM) Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Alhaytar, di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Jumat … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Gubernur Aceh, Ir. H. Nova Iriansyah, MT, saat menerima piagam penghargaan dari Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Aceh, sebagai Tokoh Motivator Konversi Qanun Lembaga Keuangan Syariah di Aceh, yang diserahkan oleh Paduka Yang Mulia (PYM) Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al-Haytar, di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Jumat (21/1/2022) malam.

* Aminullah Usman Dikukuhkan Pimpin MES Aceh

BANDA ACEH | ACEH HERALD.com–

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Aceh menyerahkan penghargaan kepada Gubernur Aceh, Nova Iriansyah sebagai Tokoh Motivator Konversi Qanun Lembaga Keuangan Syariah di Aceh. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Paduka Yang Mulia (PYM) Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Alhaytar, di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Jumat (21/1/2022) malam.

MES memberikan penghargaan tersebut karena Gubernur Aceh menginisiasi lahirnya Qanun Nomor 11 tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah (LKS), yang diawali dengan mengkorversikan Bank Aceh menjadi Bank Aceh Syariah dan kemudian mengharuskan semua lembaga keuangan di Tanah Rencong beroperasi secara syariah.

Sementara itu, dalam sambutannya usai melantik pengurus MES Aceh periode 2021-2024, Gubernur Aceh menyampaikan apresiasi pada MES sebagai sebuah wadah inklusif dalam membangun sinergi antar pemangku kepentingan.

Direktur Utama Bank Aceh Syariah, Haizir Sulaiman dan Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Aceh Aminullah Usman pada HUT ke-17 Hr Rakyat Aceh. Foto AcehHerald.com/M Nasir Yusuf

“Apresiasi yang mendalam kepada semua pihak baik kalangan ulama, cendekiawan, praktisi perbankan yang telah mendorong dan berkontribusi mengembangkan MES sebagai sebuah wadah yang inklusif dalam membangun sinergi antar pemangku kepentingan. Kehadiran MES sangat penting dalam mendorong masyarakat agar dapat memajukan ekonomi dan keuangan syariah di Aceh,” ujar Nova.

Gubernur juga menegaskan, sebagai daerah yang melaksanakan syariat Islam, Pemerintah bersama masyarakat Aceh terus berkomitmen menjadikan ekonomi syariah sebagai sumber pertumbuhan ekonomi di Aceh, berdasarkan Undang-undang Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.

“Dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di Aceh, Pemerintah Aceh secara khusus telah mensahkan Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah yang secara efektif mulai diberlakukan Januari tahun 2022 ini,” kata Nova.

Penetapan Qanun ini, sambung Gubernur, bertujuan untuk mewujudkan ekonomi Aceh yang bersyariah sebagaimana tertuang dalam undang-undang Pemerintahan Aceh, sehingga Aceh dalam derap pembangunannya harus dapat membangkitkan aktivitas ekonomi masyarakat yang sesuai dengan prinsip Islam.

Baca Juga:  Nova ; Pengelolaan Blok B, Bukti Kedaulatan di Tangan Rakyat Aceh

Sebagaimana diketahui, saat ini semua lembaga keuangan konvensional yang ada di Aceh telah bertransformasi dengan melakukan konversi ke sistem syariah.

Sejak ditetapkan Qanun LKS, Pemerintah Aceh terus menempuh langkah strategis dalam rangka mendorong percepatan proses konversi agar pada tahun 2022 seluruh lembaga keuangan dapat beroperasi dengan menerapkan sistem keuangan syariah.

“Sebagai wilayah yang menerapkan syariat Islam, kita patut berbahagia karena secara yuridis formal, Aceh memiliki peluang untuk mengambil posisi sebagai strategic reference dari analisis ekonomi dan arah kebijakan pengembangan ekonomi serta keuangan syariah Indonesia dalam upaya mewujudkan Aceh sebagai pusat rujukan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia,” kata Gubernur.

Nova menjelaskan, selama ini banyak daerah dan provinsi di Indonesia telah belajar banyak terkait keberhasilan Aceh mengkonversi bank milik daerah menjadi bank dengan sistem syariah.

“Provinsi Riau, di bawah kepemimpinan Gubernur Syamsuar, sangat terinspirasi dengan kesuksesan Aceh dan saat ini terus berjuang agar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) segera menyetujui Bank Riau Kepri menjadi Bank Syariah,” ungkap Nova.

Oleh karena itu, lanjut Nova, dalam rangka menjadikan Aceh sebagai poros ekonomi syariah Indonesia dan global, Gubernur mendorong MES Aceh untuk selalu berada di garda terdepan dengan terus meningkatkan kerja sama, sinergitas dan upaya kolaborasi dengan lembaga keuangan dan lembaga-lembaga terkait lainnya.

Untuk itu, Gubernur mengajak semua pihak agar dapat bersinergi dalam mewujudkan MES sebagai sarana sekaligus sebagai platform dalam mengembangkan pemberdayaan ekonomi syariah, pendalaman pasar keuangan syariah dan penguatan riset serta edukasi ekonomi syariah.

“Sejalan dengan itu, pemerintah Aceh membutuhkan kontribusi langsung dari MES Aceh untuk dapat berkiprah dan mengambil peran, baik dalam rangka memajukan ekonomi syariah di Aceh maupun dalam pengembangan ekonomi keuangan syariah secara nasional dan global. Sekali lagi, selamat kepada ketua dan seluruh pengurus MES Aceh periode 2021-2024,” pungkas Gubernur.

Baca Juga:  Zikir dan Doa Refleksi 17 Tahun Tsunami Aceh di Masjid Agung Bireuen

Sementara itu, Ketua Umum MES Aceh Aminullah Usman, menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Aceh yang telah melahirkan Qanun Nomor 11 tahun 2018 yang mengharuskan semua lembaga keuangan beroperasi secara syariah.

“Apresiasi kami kepada Pak Gubernur atas lahirnya Qanun LKS dan tahun ini sudah terlaksana. Kami juga mengapresiasi soft launching Bank Aceh Syariah di Jakarta. Tahun 2010, saat saya masih menjadi Dirut Bank Aceh saya sudah merintisnya, namun di masa kepemimpinan Pak Gubernur Nova baru terealisasi. Ini merupakan salah satu langkah strategis bagi kepentingan pembangunan ekonomi Aceh,” ujar Aminullah yang saat ini menjabat sebagai Walikota Banda Aceh.

Kegiatan yang berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan ini turut dihadiri Koordinator MES Wilayah Indonesia Barat Syahrizal Abbas serta perwakilan unsur Forkopimda Aceh serta sejumlah pejabat lainnya.

Berita Terkini

Haba Nanggroe