- PARIWARA

LHOKSEUMAWE | ACEH HERALD.com-
Melonjaknya harga kebutuhan pokok menjelang bulan suci Ramadhan, terutama harga minyak goreng yang melambung tinggi dan barangnya menghilang di pasaran bagi ditelan bumi, tak boleh dibiarkan. Apalagi dalam dua tiga hari ke depan, warga Aceh, termasuk Lhokseumawe akan menyambut bulan suci Ramadhan 1443H.
Pemerintah Kota Lhokseumawe berkewajiban untuk memberikan kenyamanan dan kepastian harga dan ketersediaan barang-barang keebutuhan pokok, termasuk minyak goreng.
Sebab, bagi warga Kota Lhokseumawe, bulan Ramadhan adalah bulan suci dimana semua masyarakatnya ingin beribadah dengan tenang. Mereka ingin melaksanakan ibadah puasa, buka puasa, tarawih, dan membaca al-Quran.
Karena itu, duet Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya dan Wakil Walikota Yusuf Muhammad mencoba mencari langkah-langkah pangamanan harga pasar dan ketersediaan barangnya. Pemko langsung membentuk tim pengendali inflasi daerah.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Lhokseumawe langsung bergerak untuk monitoring harga pangan yang menjadi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadhan 1443 H.
Kegiatan monitoring yang dipimpin oleh Wakil Walikota Lhokseumawe, Yusuf Muhammad langsung terjun ke lapangan, ke pasar-pasar rakyat untuk mengetahui harga terakhir menjelang Ramadhan.

Wakil Walikota Yusuf Muhammad bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe, Gunawan, Kepala Cabang Bulog Lhokseumawe, Mufti, serta segenap jajaran anggota TPID Kota Lhokseumawe lainnya memantau pasar, tidak hanya barang-barang produk pabrikan.
Tapi, juga mereka memantau harga-harga barang produksi petani, misalnya harga cabe merah, bawang merah, bawang putih dan sayuran lainnya.
Wakil Walikota Lhokseumawe secara khusus juga melihat kualitas barang yang dijual. “Alhamdulillah, hasil pantauan di lapangan, cabe dan produksi pertanian yang dijual pedagang eceran masih cukup seger-segar,” katanya.
Wakil Walikota Lhokseumawe mengatakan kegiatan yang dilakukan ini merupakan tindak lanjut dari hasil High Level Meeting TPID Kota Lhokseumawe pada tanggal 8 Maret 2022, saat itu harga-harga tidak terkendali, terutama minyak goreng.
Dikatakan, tinjauan ke lapangan ini untuk memastikan kestabilan harga dan tersedianya pasokan komoditas pangan strategis di Pasar Inpres Lhokseumawe dan Pasar Batuphat Lhokseumawe.
Wakil Walikota Lhokseumawe Yusuf Muhammad mengatakan, dalam kegiatan sidak pasar ditemukan kenaikan harga pada cabai, telur, daging ayam, dan bawang merah. “Ini memang kejadian musiman, apalagi menjelang hari meugang,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe, Gunawan mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk memastikan dapat mencegah terjadinya kenaikan harga pangan di pasaran. (adv)
Penulis Yuswardi