Di tengah kegelisahan nasib venue cabor PON XXI 2024 di Aceh yang belum jelas, venue dayung sudah memasuki progres pelelangan.
HINGGA hanya menyisakan waktu satu tahun lebih menuju ajang bergengsi PON XXI 2024 Aceh-Sumut (September 2024), nasib venue cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan di Aceh, belum ada titik terang. Lokasi stadion baru dan beberapa venue yang dijanjikan Jakarta di Aceh Besar juga stagnan. Karena hingga waktu tersisa 18 bulan lagi, masih dalam bentuk hutan alam. Tanpa akses transportasi sedikitpun.
Kondisi ini berbeda jauh dengan kiprah Cabor Dayung yang telah melangkah jauh dan pasti. Buktinya, progress venue di Waduk Keuliling (keliling) Gampong Keureuwueng Krueng Kecamatan Kuta Cotgli, Aceh Besar, yang dipilih sebagai venue cabor dayung PON XXI 2024 Aceh-Sumut, tinggal berjalan. “Untuk pengerukan waduk sedang memasuki proses lelang di BP2JK,” jelas T Sulaiman Badai, Kamis 30 Maret 2023.
Sulaiman Badai yang akrab disapa Ampon itu adalah Ketua Pengprov Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Aceh. Ketika meninjau lokasi, Sulaiman menceritakan bagaimana timnya berjuang ke Jakarta untuk meloloskan venue cabor dayung agar bisa dibangun dan selesai tepat waktu. “Alhamdulillah, berkat dukungan semua pihak, venue ini bakal menjadi venue pertama di Aceh yang memasuki progress pembangunan,” ungkap Sulaiman Badai penuh semangat.
Menurut Ampon, terpilihnya Waduk Keuliling sebagai lokasi tempat pertandingan cabor dayung PON 2024 Aceh-Sumut setelah berkoordinasi dengan Ketua Umum PB PODSI Basuki Hadimuljono yang juga Menteri PUPR. “Ketua PODSI Pusat setuju lokasi Waduk Keuliling Indrapuri dijadikan venue PON cabang olahraga dayung,” jelas Sulaiman Badai didampingi Sofi, Sekretaris PODSI Aceh.

Saat ini lokasi Waduk Keuliling sedang ditata seperti perluasan area tanding dengan pengerukan, pembangunan tribun, tower pemantau, garasi atau area parkir perahu serta fasilitas lain terkait kelengkapan bertanding. “Kami juga telah berkoordinasi dengan KONI Aceh tentang kesiapan atlet dayung,” kata Sulaiman.
Sulaiman menyebutkan dalam waktu dekat akan ada pengerukan beberapa bagian di tengah Waduk Keuliling lantaran untuk perlombaan butuh lokasi lebih luas sehingga dua gundukan bukit dalam waduk akan di bypass. “Arena olahraga dayung akan terus menggunakan lokasi Waduk Keuliling ini. Bahkan lokasi ini ke depannya akan dijadikan arena wisata air,” ujar Sulaiman Badai.
Dia menambahkan dukungan penambahan fasilitas di area Waduk Keuliling dilakukan oleh pihak PUPR dan Perkim. Bahkan untuk perluasan area tanding sudah tayang tender di BP2JK dengan besaran anggaran berkisar Rp15 miliar. “PODSI akan terus berbenah menuju PON Aceh- Sumut pada September 2024 mendatang,” kata Sulaiman Badai.
Waduk Keuliling dibangun pada 2008 dengan luas area 330 hektar dan kedalaman 30 meter. Waduk itu kini memiliki kapasitas air hingga 18 juta kubik dan dibawah pengawasan Balai Waduk dan Sungai (BWS) Aceh PUPR.
Jarak tempuh dari jalan negara Banda Aceh-Medan menuju lokasi hanya 5,3 kilometer. Sedangkan waktu tempuh dari Banda Aceh sekitar 1 jam 6 menit. Waduk ini sangat dekat dengan Jalan Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh). Dengan kondisi alam yang masih orisinil dan jauh dari pemukiman penduduk, ke depannya, waduk ini sangat cocok dijadikan lokasi wisata dan tempat perlombaan olahraga air seperti dayung.
Penulis : Ramadhan (CEO KBA.One)