Pemaparan kedua diisi Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi, Muharram Jaya Panguriseng. Dan masih dengan presenter Chacha Anissa. Muharram mengupas energi ketahanan nasional yang didalamnya ada bisnis PHE dengan swasembada energi dan energi hijau. Ia juga memaparkan proyeksi negara dengan energi terbesar di dunia, dimana Indonesia masih bertahan di peringkat ke empat. Foto dokumentasi Acehherald.com
Pemaparan pertama disampaikan VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, yang dimoderatori Chacha Annisa dari Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication O (PCO-RI). Pada sesi pertama ini, Fadjar Djoko Santoso memaparkan tentang visi misi PT Pertamina Hulu Energi dan juga mengenai 4 pilar penting strategi komunikasi 2025, seperti Swasembada energi, Energi hijau, Energi masyarakat, dan Bisnis berkelanjutan. Foto dokumentasi Acehherald.com
Pemateri ketiga disampaikan Ketua Dewan Pers, Dr Ninik Rahayu, SH. MS., sekaligus dan Ketua Dewan Pers menyampaikan Pers harus memfungsikan dirinya sesuai kemerdekaan pers, meski pun ada adventorial dari pihak tertentu, namun Pers harus tetap menganut pada perannya. Saat memaparkan di media gathering tersebut, Ninik Rahayu mengupas Undang-undang Pokok Pers Nomor 40 tahun dan Kode Etik Jurnalistik. Juga memaparkan kekerasan terhadap jurnalis, baik wartawan maupun wartawati. Foto dokumentasi Acehherald.com
Dengan memukul ‘Kul-kul’ atau kentongan menandai dibukanya kegiatan Media Gathering Subholding Upstream Energizing The Acceleration, mulai tanggal 10 – 12 Februari 2025 di Bali Denpasar.
Dan narasumber terakhir Noudhy Valdryno dari Deputi II Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan RI. Ia menyampaikan materi terkait Komunikasi Pemerintah untuk Mensukseskan Swasembada Energi, sementara Ketua Dewan Pers menyampaikan materi mengenai peran Pers di Tengah Era Digital. Foto dokumentasi Acehherald.com