Mayjen Hafil di Silaturrahmi Ikafensi: Saatnya Memilih Figur Tepat untuk Menjawab Kebutuhan Aceh

“Kita memperoleh Dana Otsus sejak tahun 2008 hingga tahun 2023 sebanyak Rp 95,9 triliun, namun justru hingga kini kita masih berkutat di zona propinsi miskin di Sumatera. Ini jelas ironi!” tandas Hafil.
Mayjen TNI (Purn) TA Hafil berdiskusi dalam silaturrahmi Ikafensi. Foto Nurdinsyam

Iklan Baris

Lensa Warga

BANDA ACEH I ACEHHERALD.com – Mayjen TNI (Purn) TA Hafil Fuddin SH SIP MH mengajak para pemilih di Aceh untuk memberi amanah kepada sosok atau figur yang tepat dalam kontestasi politik Pileg (Pemilu Legislatif) DPRK, DPRA, DPR RI dan DPD RI yang akan berlangsung tanggal 14 Februari 2024 mendatang. “Pilihlah menurut hati nurani anda, tapi jangan lupa jika dalam pilihan itu juga termasuk pertaruhan Aceh untuk lima tahun ke depan atau bahkan seterusnya, karena itu pilihlah figur figur yang menurut anda, mampu membawa perubahan dan kebutuhan untuk Aceh ke depan,” kata Hafil, demikian pria itu lazim disapa.

Hal itu diungkapkan Hafil saat berdiskusi dengan Keluarga Besar Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi Bisnis (Ikafensi) USK, di kawasan Barbate, Perbukitan Blang Bintang, Aceh Besar, Sabtu (27/01/2024) malam. Menurut Hafil, adalah ironi jika mengkaitkan dana yang mengalir ke Aceh nyaris dua dekade terakhir, dengan hasil kolektif yang didapat atau diraih Aceh. “Kita memperoleh Dana Otsus sejak tahun 2008 hingga tahun 2023 sebanyak Rp 95,9 triliun, namun justru hingga kini kita masih berkutat di zona  propinsi miskin di Sumatera. Ini jelas ironi!” tandas Hafil.

Mantan Pangdam IM itu secara gamblang mengungkapkan jika bukan rahasia lagi, Aceh tak mampu ‘menghabiskan’ dana Otsus itu nyaris setiap tahun, karena dibuktikan dengan adanya Silpa (sisa lebih perhitungan anggaran) APBA, yang mencapai triliunan setiap tahunnya. Selain itu, ketiadaan industri hilir yang mumpuni, membuat sebagian besar dana di Aceh juga mengalir dan berputar di luar Aceh. “Ini kita lihat dari proses pembangunan itu sendiri yang sebagian materialnya dari luar, belum lagi kebutuhan harian termasuk di bidang jasa sekalipun, hanya sisa ‘kue’ yang kecil yang berputar di Aceh, selebihnya menjadi jatah luar Aceh. Karena itu jangan heran jika kita terus berkutat dengan kemiskinan, karena rotasi uang memang stagnan,” kata Hafil.

Baca Juga:  Cut Rezky Handayani Pantau Posyandu di Gampong Lagang

Di sisi lain, mantan petinggi di Kemenkopolhukam dan Kemenhan RI itu mengingatkan tentang lemahnya bargaining position elit Aceh yang berkiprah di Jakarta, termasuk para wakil Aceh di DPR RI selama ini yang nyaris tak membuat gebrakan signifikan, ketika ‘Jakarta’ memutuskan untuk memperkecil jatah Otsus untuk Aceh, dengan dalih sesuai kesepakatan awal. Sebaliknya Papua justru ‘ditawarkan’ perpanjangan Dana Otsus dengan prosentase tak diturunkan, karena mereka memang kompak memperjuangkan hak mereka. “Anda bisa menilai sendiri bagaimana ‘ponten’ untuk para elit Aceh yang mewakili rakyat Aceh di Jakarta,” tandas Hafil yang juga Caleg DPR RI Dapil 1 Aceh dari Partai Perindo itu.

Ketua PP Ikafensi Amal Hasan memoderatori acara Diskusi dan Silaturrahmi Ikafensi. Foto Nurdinsyam

Pernyataan Hafil itu juga didukung oleh Ketua PP Ikafensi USK, Amal Hasan SE,Ak MM selaku moderator serta tuan rumah, dan juga oleh sesepuh Ikafensi DR Amri SE MSi. Keduanya sepakat, dibutuhkan figur figur yang sanggup menerobos kebuntuan ekonomi dan kesejahteraan Aceh di masa mendatang. “Kita ingin Aceh melahirkan figur figur dinamis dan visioner untuk ke depan. Karena itu rakyat di Aceh diminta selektif menentukan pilihan, dalam kontestasi politik di ajang Pileg Februari mendatang. Karenanya, telaah betul personality figur figur yang akan dipercayakan mengemban amanah, bukan dilihat dari perahu yang mereka pakai. Karena itu, track record positif dan negatif  juga harus menjadi pertimbangan,” ujar Doktor Amri yang juga dosen senior FEB USK itu.

Acara silaturrahmi yang juga untuk konsolidasi internal Ikafensi USK yang berlangsung di Barbate dalam kondisi kabut tebal itu, diikuti oleh para alumni senior hingga sesepuh Ikafensi. Selain itu juga tampak puluhan mahasiswa. Selain diskusi di alam terbuka, para peserta dijamu dengan kuliner Sie Manok Aceh dengan buah kelawi (boh kulu).

Baca Juga:  Jelang Mudik Lebaran, Kapolres Bener Meriah Pantau Pembuatan Pos Operasi Ketupat
Kata Kunci (Tags):
amal hasan, mayjen hafil, ikafensi, usk, barbate, blangbintang

Berita Terkini

Haba Nanggroe