MaTA: Desak Kejati Usut Potensi Korupsi Pembagunan Rumah Sakit Regional Aceh Tengah

TAKENGON I ACEHHERALD – Peristiwa runtuhnya atap dan beton bangunan Rumah Sakit Regional Aceh Tengah, Sabtu, (05/11/2022) petang kemarin, mengundang reaksi banyak kalangan, bukan hanya di Aceh Tengah, namun juga di pusat pemerintahan Aceh atau Banda Aceh. Pasalnya bangunan yang menurut berbagai sumber dibangun dengan menggunakan Dana Otonomi Kusus Aceh (DOKA) tersebut runtuh pada saat … Read more

Bangunan RS Regional di Aceh Tengah, yang ambruk sebelum difungsikan. Foto Ist

Iklan Baris

Lensa Warga

TAKENGON I ACEHHERALD – Peristiwa runtuhnya atap dan beton bangunan Rumah Sakit Regional Aceh Tengah, Sabtu, (05/11/2022) petang kemarin, mengundang reaksi banyak kalangan, bukan hanya di Aceh Tengah, namun juga di pusat pemerintahan Aceh atau Banda Aceh.

Pasalnya bangunan yang menurut berbagai sumber dibangun dengan menggunakan Dana Otonomi Kusus Aceh (DOKA) tersebut runtuh pada saat gedung tersebut belum digunakan.

Terkait hal tersebut, Lembaga anti korupsi Aceh, Masyarakat Transparasi Aceh (MaTa) bereaksi keras atas peristiwa runtuhnya bangunan yang sedianya digunakan sebagai tempat perawatan bagi masyarakat beberapa kabupten di wiliyah Tengah Aceh itu sakit.

Menurut Kordinator MaTa, Alfian, terkait hal ini perlu ada langkah tegas oleh Kejati Aceh untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan segera. indikasi kualitas bangunan rendah dibangun sangat nyata dan ini bukan akibat bencana. oleh karena itu MaTA menilai, penyelidikan terhadap pembangunan rumah sakit regional tersebut menjadi mendesak untuk dilakukan oleh pihak Kejati Aceh.  “Ini hal yang serius, pihak Kejati Aceh harus segera turun, karena runtuhnya bangunan tersebut jelas diduga karena buruknya kualitas bangunan, bukan akibat bencana alam,” ujar pria kelahiran Samalanga tersebut, Minggu, (06/11/22).

Lebih jauh, Alfian mengatakan, mengingat rumah sakit tersebut belum dioperasionalkan, maka perlu di pastikan kualitas dari pada bangunan tersebut. “Potensi bangunan tidak sesuai dengan rencana kualitas yang ada sudah dapat kita duga, terutama dengan peristiwa runtuhnya bangunan sisi depan rumah sakit. Bagaimana kalau rumah sakit sudah dioperasionalkan, lalu terjadi ha seperti saat ini, dan itu sangat berpotensi korban jiwa,” lanjut lelaki 41 tahun ini.

Lebih jauh, Alpian juga menegaskan, bahwa publik butuh kepastian atas pembangunan rumah sakit regional yang bersumber dari dana otsus tersebut. sehingga ada kepastian hukum terhadap siapa pun yang terlibat.

Baca Juga:  Terkait Statement Pangdam IM Dipelintir, Ketua PWI Aceh Kecam: Itu Kejahatan Siber

Atas peristiwa tersebut, MaTA memandang perlu segera di lakukan evaluasi seluruh pembagunan Rumah Sakit Regional tersebut oleh pihak-pihak berwenang, mulai sejak perencanaan sampai pembangunan yang sudah terbangun saat ini.

Hal ini menurut Alfian, karena MaTA juga menemukan pembangunan rumah sakit regional Biereun juga mengalami kualitas rendah pada tiang dan pondasi yang telah dibangun. “Jadi sudah saatnya Pj Gub mengambil langkah tegas terhadap orang orang yang dianggab bertangung jawab dan termasuk konsultan serta pihak rekanannya,” ujar Alpian.

Langkah tegas secara adminitrasi, lanjut Alfian, sangat penting dilakukan oleh seorang Pj Gub, sehingga tidak menimbulkan kerugian Aceh lebih besar di kemudian hari. “Kita berharap tidak ada sedikitpun toleransi terhadap pelaku kejahatan, siapan pun dia nantinya,” pungkas Alfian.

 

Robby

Berita Terkini

Haba Nanggroe