Makin Panas, Rumors Soal Kandidat Dirut Bank Aceh

BANDA ACEH I ACEHHERALD- Masa telaah dan penetapan calon Dirut Bank Aceh Syariah (BAS) ‘part two’, semakin dekat. Sebelumnya usulan calon Dirut BAS ‘part one’ dinyatakan gagal setelah tak lolos fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan Otoritas Jasa Perbankan (OJK). Dua orang usulan pertama yang ‘dicomot’ dari lapisan tengah BAS … Read more

Salah satu gedung Bank Aceh. Foto Ist

Iklan Baris

Lensa Warga

BANDA ACEH I ACEHHERALD- Masa telaah dan penetapan calon Dirut Bank Aceh Syariah (BAS) ‘part two’, semakin dekat. Sebelumnya usulan calon Dirut BAS ‘part one’ dinyatakan gagal setelah tak lolos fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan Otoritas Jasa Perbankan (OJK). Dua orang usulan pertama yang ‘dicomot’ dari lapisan tengah BAS dinilai tak layak untuk memimpin BAS yang punya aset Rp 30 triliun serta karyawan sekitar 3000 orang.

Beberapa sumber acehherald.com yang menolak disebutkan jati dirinya mengungkapkan, masa penggodokan enam nama kandidat calon Dirut BAS yang lolos verifikasi administrasi itu disebut sebut berakhir tanggal 7 Desember 2022 atau hari Rabu pekan mendatang. Sementara itu, rumors yang beredar terkait itu terkesan makin panas.

Seperti dilansir oleh beritamerdeka.net edisi Sabtu (03/12/2022), enam kandidat calon Dirut BAS itu terdiri atas dua nama dari kalangan eksernal, yaitu Asep Saripuddin dan Nanang Hendriana. Sedangkan empat dari kalangan internal BAS adalah Amal Hasan, Budi Kafrawi, Iskandar dan Muhammadsyah.

Masuknya dua nama eksternal itu memunculkan rumors figur titipan yang belakangan banyak disebut sebut sebagai ‘jago utama’. Dan disebut sebut sebagai ‘sunda connection’.

Kehadiran dua nama eksternal itu tak ayal memunculkan beberapa skenario untuk memuluskan ‘jago utama’ antara lain adalah dengan mengusulkan dua nama ke OJK, dengan mengkombinasikan jagoan utama dan ‘awak intat linto yang ‘diangkut’ dari eselon menengah bawah. Nantinya, yang diharapkan adalah, jagoan utama, akan lebih mulus menuju kursi Dirut BAS.

Menyikapi hal itu, salah seorang dosen senior Febi USK, Dr Amri yang dihubungi acehherald.com, petang ini mengungkapkan, jika rumors itu terbukti nantinya, sangat nyata unsur politis sudahmasuk ranah perbankan. “Saya pikir itu terasa wajar, ketika mengingat BAS adalah milik pemerintah, dalam hal ini Pemerintah Aceh selaku PSP. Bagaimanapun pemerintah kental dengan nuasa politis, siapa owner itulah penguasa, termasuk dalam menentukan pimpinannya.

Baca Juga:  MPU Aceh Keluarkan Tausyiah Pengurusan Jenazah Terpapar Corona

Namun di sisi lain, Amri mengingatkan jika perbankan adalah bisnis profesional dan khas, bukan layaknya sebuah SKPA dengan SDM ala ASN. Karena itu ia berharap figu yang nantinya memimpin BAS adalah sosok yang kenal dekat dengan local wisdom, termasuk Bank Aceh yang menjadi milik rakyat Aceh, serta juga milik pemerintah kabupaten/kota di Aceh.  “Ini hendaknya juga menjadi pertimbangan,” kata Amri.

 

 

Berita Terkini

Haba Nanggroe