JAKARTA | ACEHHERALD.COM — Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan menyentil Singapura. Sentilan terkait permintaan negeri tersebut agar Indonesia mau mengekspor listrik bersih atau clean energy ke mereka.
Namun, ekspor yang diminta tidak dalam bentuk produk akhir listrik. Ia mengatakan ekspor yang diminta Singapura adalah bahan mentah listrik bersih.
Nah, permintaan itu ditolak mentah-mentah oleh Pemerintah Indonesia. Ia mengatakan permintaan tersebut menunjukkan bahwa Singapura masih memandang Indonesia sebagai sebuah negara yang bodoh.
“Brengseknya Singapura, dipikir kita bodoh saja. Singapura itu minta supaya kita ekspor listrik clean energy ke sana. Kita nggak mau, saya bilang enggak mau,” katanya di The Westin Hotel, Selasa (9/5) kemarin.
Luhut mengatakan penolakan dilakukan karena pemerintah ingin industri listrik bersih di Indonesia berkembang. Luhut tak menyebut ekspor energi bersih seperti apa yang diminta Singapura.
Cuma, mengutip CNBC Indonesia, Luhut pernah menyebut Singapura ingin agar RI mau mengekspor listrik solar panelnya. Namun, Luhut membeberkan bahwa Indonesia ingin proses pembuatan solar panel akan dilakukan sepenuhnya di dalam negeri.
Luhut menjelaskan bahwa Indonesia ingin membangun industri dalam negeri mulai dari solar panel, baterainya, dan produk turunan selanjutnya.
Dengan tekad itu, Indonesia berharap bisa mengekspor produk listrik akhir, bukan hanya mengekspor bahan mentahnya saja.
“Mau kalau proyeknya di kita. Jadi kita jual. Jadi jangan kau (Singapura) yang mengatur,” katanya.
Luhut menambahkan penolakan dilakukan karena potensi investasi dalam membangun industri solar panel memang cukup besar. Data yang dimilikinya, investasinya bisa tembus US$50 miliar atau Rp736 triliun (Kurs Rp14.736 per dolar AS).
“Investasi seluruhnya nanti kalau kita lihat bisa potensi ke US$ 50 miliar,” tambahnya.
Sumber: CNN Indonesia