Dua Kios Keripik Kupak Kapik
SAREE I ACEHHERALD.com – Likuifaksi (pergeseran tanah) akibat longsor makin meluas di kawasan Pegunungan Seulawah, setelah di sisi turunan kilometer 80 kawasan Pidie, kali ini juga dilaporkan terjadi arah tanjakan menuju Saree atau Gampong Sukadamai Km 65 dari Kota Banda Aceh. Jika di Km 80 badan jalan amblas, di Km 65 bahu jalan yang dihuni kios dan kedai jajanan kripik amblas ke sisi tebing curam. Sedikitnya dua usaha kios keripik kupak kapik (rusak parah), seperti dilaporkan BPBD Aceh Besar, Rabu (01/02/2023) siang.
Sementara itu longsoran badan jalan di Km 80 tak jauh dari perbatasan Aceh Besar-Pidie, situasinya makin runyam. Saat alat berat telah dikerahkan dan bekerja, justru longsoran badan jalan itu makin melebar dan memanjang.
Situasi terakhir petang ini menurut staf BPBD Aceh Besar yang meninjau lokasi menyebutkan, saat ini yang bisa melewati jalan rusak parah itu, hanya kendaraan jenis minibus atau kendaraan pribadi. Sementara kendaraan berbadan lebar seperti Bus penumpang, truk dan sejenisnya, masih belum bisa lewat. Bahkan ada kendaraan yang sempat menanti di lokasi itu, terpaksa balik kanan ke Banda Aceh, walau telah sembilan jam menunggu.
Menurut Kalaksa BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil, longsofan tanah di Desa Sukadamai Saree itu telah terjadi pada tanggal 26Januari 2023. Namun pada Rabu (01/02/2023) hari ini kejadian pergeseran tanah semakin meluas sudah membentuk paret menganga mencapai ke dalaman 1,3 meter.
Dikatakan, akibat tingginya intensitas curah hujan yang terjadi dalam kurun waktu nyaris dua pekan terakhir, kondisi tanah di Saree makin labil.
Kejadian tersebut pertama dilaporkan pada hari Kamis 26 Januari 2023, Namun hari ini setelah dilakukan peninjauan ulang serta laporan dari masyarakat, area pergeseran tanah sudah semakin meluas.

Tempat usaha jajanan keripik yang digerus longsor itu adalah milik Aswadi (37) dan Khairul (60).
Untuk tempat usaha juga dijadikan sebagai tempat tinggal namun pemilik tersebut juga mempunyai rumah sehingga mereka tidak harus mengungsi.
Sementara itu, Waspadaaceh.com, melaporkan, sekitar lokasi longsor km 80, Rabu (1/2/2023), masih terjadi antrean panjang sekitar tiga kilometer dan tidak ada tanda-tanda pergerakan. Rata-rata kendaraan yang mengantre adalah jenis kendaraan yang berukuran besar, seperti bus dan truk pengangkut barang.
Sementara, mini bus, L300 dan mobil pribadi serta kendaraan roda dua masih bisa melintasi jalan yang longsor.
Masih dalam pantauan, beberapa truk pengangkut barang ada yang masih bertahan dengan antrean yang mengular, sementara beberapa kendaraan ada yang memutar balik dan memilih jalan alternatif lain seperti jalan Laweung, Krueng Raya.
Salah seorang sopir bus di lokasi longsor, mengatakan memilih putar balik dikarenakan belum mengetahui sampai kapan jalan tersebut bisa dilalui. “Kalau lewat Laweung, bus ini tidak bisa lewat karena berukuran besar sementara jalan masih sempit,” sebutnya.