LASKaP Bahas Refleksi 17 Tahun Otsus dan Kebijakan Pendidikan Aceh

“Acara ini kita selenggarakan sebagai upaya untuk memetakan kondisi dan tantangan pendidikan Aceh kedepan, terutama mengenai mutu guru dan tata kelola satuan pendidikan”, ujar Rahmad.
LASKaP Bahas Refleksi 17 Tahun Otsus dan Kebijakan Pendidikan Aceh

Iklan Baris

Lensa Warga

BANDA ACEH | ACEHHERALD.Com — Lembaga Advokasi dan Studi Kebijakan ya Pendidikan Aceh (LASKaP) menggelar Talkshow Outlook Pendidikan Aceh 2025 dengan tema “Refleksi 17 Tahun Otsus Aceh dan Transisi Kebijakan Pendidikan Aceh 2025-2030” di Aula Gedung Mawardy Nurdin, Sabtu (25/1/2025).

Direktur Eksekutif LASKaP, Rahmad Ardiansyah,  menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memetakan kondisi pendidikan Aceh terkini, terutama untuk penyelenggaraan pada tahun anggaran 2025.

“Acara ini kita selenggarakan sebagai upaya untuk memetakan kondisi dan tantangan pendidikan Aceh kedepan, terutama mengenai mutu guru dan tata kelola satuan pendidikan”, ujar Rahmad.

Acara outlook pendidikan ini nantinya akan menjadi event tahunan dari LASKaP, dan pihaknya merencanakan untuk Outlook Pendidikan 2026 yang diselenggarakan pada bulan Desember mendatang.

“Harapannya, kita bisa menyelenggarakan dengan melibatkan banyak pakar sebagai pembicara,” pungkas Rahmad.

Ia juga berharap kehadiran unsur DPRA untuk ikut berbicara mengenai kebijakan pendidikan Aceh untuk tahun 2025 ini.

Dalam kesempatan itu, hadir Perwakilan BPMP Provinsi Aceh, Dr. Herliana, M.Pd., yang dengan lugas menjelaskan tentang kualitas pendidikan Aceh saat ini, terutama berkaitan dengan rapor pendidikan dan juga tingkat kemampuan literasi dan numerasi siswa Aceh.

Herlina juga mengharapkan adanya kolaborasi kedepan dari seluruh unsur stakeholder pendidikan untuk bahu membahu membangun dan meningkatkan mutu pendidikan Aceh.

Senada itu, Prof. Darni M. Daud selaku pembicara kunci menguraikan bahwa potensi Aceh sebagai pusat pendidikan di Asia Tenggara sangat dimungkinkan.

Berdasarkan literatur dan sejarah Aceh, daerah Aceh ini memang dari sejak dulu sudah berperadaban sebagai sentral pendidikan di nusantara dan Asia.

Prof. Darni mencontohkan adanya Taman Bustanussalatin di depan gedung acara ini yang merupakan salah satu sisi peradaban, dimana dalam menimba ilmu tidak harus digedung namun bisa di alam luas seperti di bawah pepohonan.
Laporan: Andika Ichsan

Baca Juga:  Pemkab Aceh Barat optimalkan penerimaan zakat melalui Baitul Mal
Kata Kunci (Tags):
LASKaP, Refleksi 17 Tahun Otsus, Kebijakan Pendidikan Aceh, Talkshow Outlook Pendidikan Aceh 2025, Direktur Eksekutif LASKaP, Rahmad Ardiansyah,

Berita Terkini

Haba Nanggroe