KPwBI: PON di Aceh Berdampak Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Mendukung penyelenggaraan PON Aceh-Sumut 2024, BI Aceh mendorong digitalisasi sistem pembayaran khususnya melalui pemanfaatan QRIS sebagai alat pembayaran yang Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Handal (CeMuMuAH).
KPwBI Aceh Rony Widijarto P bersama tiga narasumber talkshow lainnya di acara Bincang-bincang media, Selasa (21/5/202), di Auditorium BI Aceh. Foto Humas BI Aceh.

Iklan Baris

Lensa Warga

BANDA ACEH | ACEHHERALD.COM – Penyelenggaraan PON 2024 di Aceh tentunya akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikonfirmasi oleh berbagai kajian bahwa penyelenggaraan event olahraga baik level nasional, regional, hingga internasional mampu memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian bagi penyelenggara event tersebut.

Sebagai contoh, penyelenggaraan PON 2021 di Papua dengan dana mencapai hingga Rp3,5 triliun berpotensi meningkatkan PDRB hingga 1,1% dan potensi total pembelian pengunjung diprediksi mencapai Rp32,58 Miliar.

Hal ini dikatakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Aceh, Rony Widijarto P saat Bincang-bincang Media Mei dengan nuansa Talkshow yang mengangkat tema “Dampak PON terhadap Perekonomian Aceh serta Kondisi Terkini Persiapan PON dan Strategi Digitalisasi”, Selasa (21/5/2024) di Auditorium Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh.

Kegiatan ini merupakan bentuk komunikasi kebijakan Bank Indonesia kepada stakeholders serta perkembangan ekonomi terkini yang dilaksanakan hampir setiap bulannya dengan awak media mitra kerja BI Aceh.

BBM bulan ini juga disiarkan secara langsung di  TVRI Aceh dengan menghadirkan empat narasumber, yaitu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Rony Widijarto P., Direktur Dana dan Jasa Bank Aceh Syariah, M. Hendra Supardi, Deputi IBGR Bank Syariah Indonesia, Saiful Musadir, dan Pemerintah Aceh yang diwakili oleh Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Aceh, Marzuki.

Pada kegiatan BBM ini, Rony Widijarto P memberikan paparan perkembangan terkini ekonomi Aceh serta persiapan yang perlu dilakukan guna mengoptimalkan dampak ekonomi dari penyelenggaraan PON Aceh-Sumut 2024.

Ia menyebutkan agar penyelengaraan PON Aceh-Sumut 2024 dapat berjalan dengan lancar dan berdampak optimal terhadap ekonomi, diperlukan persiapan yang matang khususnya pada beberapa sektor strategis seperti Konstruksi, Transportasi dan Pergudangan, Akomodasi Makanan dan Minuman, serta Perdagangan.

Baca Juga:  Arab Saudi Tangkap Qari dan Ulama Terkenal Sheikh Abdullah Basfar

Seluruh pihak perlu saling bersinergi guna mempersiapkan berbagai infrastruktur fisik (sarana olahraga, akomodasi, dan transportasi) maupun non fisik (sistem pembayaran, kemudahan bertransaksi, kesiapan UMKM, dsb) pendukung PON Aceh-Sumut 2024,” ujar Rony.

Dalam rangka mendukung penyelenggaraan PON Aceh-Sumut 2024, Bank Indonesia Provinsi Aceh berupaya mendorong digitalisasi sistem pembayaran khususnya melalui pemanfaatan QRIS sebagai alat pembayaran yang Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Handal (CeMuMuAH) di berbagai sektor mulai dari transportasi, pariwisata, tempat ibadah, UMKM, dan sektor strategis lainnya.

Hingga Maret 2024, telah terdapat 549.101 user QRIS dengan jumlah merchant QRIS 146.931 merchant di Provinsi Aceh dan diprakirakan akan terus meningkat sejalan dengan makin diterimanya pemanfaatan QRIS di kalangan masyarakat dan merchant.

Selain pemanfaatan QRIS, Bank Indonesia Provinsi Aceh juga terus melakukan sinergi dengan perbankan guna menyiapkan berbagai infrastruktur pembayaran lainnya seperti mesin ATM dan mesin EDC, serta memastikan ketersediaan uang Rupiah tetap aman dan terpenuhi di tengah penyelenggaraan PON Aceh-Sumut 2024.

Marzuki berkata, “Pemerintah Aceh juga turut mendukung persiapan penyelenggaraan PON Aceh-Sumut 2024 melalui percepatan pembangunan infrastruktur PON serta menyiapkan produk-produk UMKM Aceh melalui pengemasan produk yang lebih baik. Persiapan tersebut diharapkan dapat memberikan kesan yang baik terhadap Aceh selama penyelenggaraan PON sehingga dampak ekonomi dari penyelenggaraan PON akan tetap berlanjut meski penyelenggaraan PON telah selesai.”

Sementara itu, perbankan (BSI dan Bank Aceh) juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan selama penyelenggaraan PON Aceh-Sumut 2024 sehingga kebutuhan sistem pembayaran dan layanan perbankan selama penyelenggaran event tersebut dapat terjaga.

Selain itu, perbankan juga turut mempersiapkan kesiapan infrastruktur pendukung pembayaran seperti ATM, QRIS, mesin EDC, dsb. serta meningkatkan keamanan transaksi melalui penguatan sistem IT (Information & Technology).

Baca Juga:  Sabtu, Dua Pasien Covid Menghadap Sang Khalik

Perbankan juga terus berupaya mendorong akseptasi merchant dan masyarakat terhadap penggunan alat pembayaran non-tunai seperti QRIS agar ekosistem pembayaran non-tunai di Aceh semakin kuat.

Inflasi Masih Terjaga

Saat ini, terdapat berbagai tantangan baik global maupun domestik yang dihadapi Indonesia termasuk Aceh. Beberapa tantangan tersebut diantaranya meningkatnya tensi geopolitik, perubahan iklim, serta ketahanan pangan dan energi.

Di tengah tantangan tersebut, pertumbuhan ekonomi Aceh diprakirakan tumbuh positif didukung oleh penyelenggaraan Pemilu dan PON 2024.

Pada triwulan I 2024, perekonomian Aceh tumbuh sebesar 4,82% (yoy), meningkat cukup tinggi dibandingkan triwulan IV 2023 sebesar 4,15% (yoy). Pertumbuhan tersebut didukung oleh peningkatan konsumsi pemerintah dan rumah tangga ditopang oleh penyelenggaraan Pemilu 2024 dan dorongan konsumsi di Bulan Ramadhan.

Sementara dari sisi Lapangan Usaha (LU), meningkatnya konsumsi menjadi pendorong meningkatnya pertumbuhan LU Transportasi dan Pergudangan, LU Pertambangan, dan LU Kontruksi.

Sedangkan dari sisi perkembangan harga, inflasi pada bulan April 2024 masih terjaga yaitu sebesar 3,14% (yoy), lebih rendah dibandingkan Maret 2024 sebesar 3,25% (yoy). Walaupun demikian, tantangan pengendalian inflasi pada tahun 2024 masih cukup besar khususnya dalam pengendalian inflasi komoditas pangan seperti beras, cabai merah, bawang merah, daging ayam ras, ikan tongkol, dan komoditas pangan lainnya.

Pada kegiatan tersebut juga turut diundang perwakilan Pemerintah Aceh dan perwakilan perbankan yaitu Bank Aceh Syariah dan Bank Syariah Indonesia untuk memaparkan persiapan pemerintah daerah dan perbankan dalam menyambut PON Aceh-Sumut 2024.

Kata Kunci (Tags):
kpwbi aceh, bincang bincang media, bbm mei 2024, Bank Indonesia, bi, pekan olahraga nasional, PON 2024, pon sumut-aceh, pertumbuhan ekonomi aceh, qris, ATM,

Berita Terkini

Haba Nanggroe