Korban Lakalantas Kecebur Krueng Tiro, Ditemukan tak Bernyawa

SIGLI I ACEH HERALD KORBAN laka lantas yang sempat kecebur ke Sungai Krueng Tiro, kawasan tikungan Ulee Tutue, Gampong Ulee Tutue, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie, Ridwan (38) akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia oleh Tim Gabungan, Minggu (31/10/2021) sekira pukul 11.11 wib. Praktis korban ditemukan setelah dilakukan pencarian selama nyaris 19 jam terhitung sejak hanyut … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Evakuasikorban kecebur sungai Krueng Tiro. Foto kiriman Asnawi Ali

SIGLI I ACEH HERALD

KORBAN laka lantas yang sempat kecebur ke Sungai Krueng Tiro, kawasan tikungan Ulee Tutue, Gampong Ulee Tutue, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie, Ridwan (38) akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia oleh Tim Gabungan, Minggu (31/10/2021) sekira pukul 11.11 wib. Praktis korban ditemukan setelah dilakukan pencarian selama nyaris 19 jam terhitung sejak hanyut pada pukul 16.15 WIB, Sabtu (30/10/2021) kemarin.

Jasad korban ditemukan di antara rumpun bambu yang tumbuh hingga ke bibir sungai, sekitar 800 meter dari lokasi kejadian atau di aliran Krueng Tiro Gampong Meunasah Tanjong Adan, Mutiara Timur, seperti diakui Muhammad Rizal, Dan Ops Satgas SAR Pidie. Katanya, pada tubuh korban juga ditemukan luka goresan oleh ranting rumpun bamboo itu. “Penemuan ini atas usaha keras dengan peralatan terbatas Satgas SAR Pidie bersama Basarnas Banda Aceh, Satpol Airud Polres Pidie, Kopala Pidie dibantu oleh Personel Koramil dan Polsek serta warga setempat,”  ujar Dan Ops Satgas SAR Pidie itu.

Jasad Ridwan sedang dievakuasi dari Krueng Tiro. Foto kiriman Asnawi Ali

Dirincikan, setelah tadi malam pencarian sempat dihentikan sementara, Tim Gabungan kembali melakukan pencarian terhitung sejak tadi padi pukul 08.00 WIB. Upaya ini membuahkan hasil. Tim berhasil menemukan korban yang tersangkut ranting bambu dalam kondisi tak bernyawa. “Selanjutnya, korban dievakuasi dari sungai dan langsung dibawa pulang ke rumah keluarganya di Gampong Mee Adan, Mutiara Timur,” ungkap Muhammad Rizal.

Ia juga mengakui, Tim Satgas SAR Pidie agak sulit dalam misi pencairan korban, disebabkan peralatan yang dimiliki SAR Pidie sangat terbatas, dalam misi ini terpaksa “mendompleng” pada Basarnas dan Satpol Airud, ucap Dan Ops Satgas SAR Pidie. “Untuk Personel kita sangat siap, namun peralatan yang kita miliki jauh dari memadai, sehingga dalam setiap misi bantuan kami sangat sulit untuk bergerak, dan kita berharap perhatian Pemkab untuk ini, agar peran SAR makin maksimal dalam misi bantuan kedaruratan yang sifatnya pencarian korban atau lainnya,” tuntasnya.

Baca Juga:  Mutasi di Pemkab Pidie, Abusyik Lantik 2 Kadis dan 1 Sekdis

Berita Terkini

Haba Nanggroe