
KUALASIMPANG | ACEH HERALD-
Pimpinan Sidang Konferensi I PWI Aceh Tamiang, Tarmilin Usman SE MSi, akhirnya menskor sidang pemilihan Ketua PWI Aceh Tamiang periode 2021-2024 yang dihelat di Gedung SKB Kejuruan Muda, Selasa (27/7/2021).
Konferensi I PWI Aceh Tamiang yang dijadwalkan berlangsung 27-28 Juli 2021, secara resmi dibuka Bupati Aceh Tamiang, Mursil SH, MKn yang diwakili Sekda Aceh Tamiang, Asra, dengan program utama pemilihan kepengurusan pertamanya untuk masa bakti 2021-2024 mendatang.
Pembacaan keputusan penskoran sidang dilakukan Wakil Ketua PWI Aceh bidang pendidikan, Iranda Novandi, pada Selasa petang. Pada kesempatan itu, Iranda Novandi mengatakan bahwa sidang diskors maksimal tiga bulan ke depan dengan menunjuk Rahmad Wiguna (Serambi Indonesia) dan Abdul Razzaq (TVRI Aceh) sebagai pelaksana pimpinan sidang sementara.

Ketua PWI Aceh, Tarmilin Usman kepada AcehHerald.com mengatakan keputusan untuk menskors sidang itu dilakukan setelah kedua calon, Syawaluddin dan Saiful Alam, tidak bersepakat untuk mencapai pemilihan dengan cara musyawarah mufakat.
Sebab, kedua bakal calon ketua PWI Aceh Tamiang itu mereka mengklaim masing-masing telah memiliki 4 suara dari delapan suara yang diperebutkan.
“Karena, dengan masing-masing memiliki 4 suara, Pengurus PWI Aceh untuk kedua kali menawarkan kepada kedua belah pihak untuk melakukan musyawarah, siapa di antara keduanya yang akan menjadi ketua dan siapa yang akan menempati posisi lainnya, sekretaris atau jajaran para ketua,” kata Tarmilin.
Namun setelah dua kali dicoba upaya musyawarah untuk mufakat itu gagal membuahkan hasil, akhirnya ketua PWI Aceh, melakukan pertemuan khusus dengan kedua bakal calon ketua PWI Aceh Tamiang dalam sidang yang berlangsung di Aula SKB tersebut.
Namun dalam pertemuan itu, keduanya, Sawaluddin dan Saiful Alam sama-sama tidak bersepakat untuk melakukan secara musyawarah mufakat.
Sebelum menjatuhkan sidang pemilihan ketua organisasi wartawan itu diskors, Tarmilin mengakatan pihaknya menginginkan kepengurusan PWI Aceh Tamiang ke depan lebih baik, terpilih berdasarkan dari hasil musyawarah mufakat. Kemenangannya bukan dicapai dengan hasil voting.
Menurut Tarmilin, sebenarnya PWI Aceh memiliki hak satu suara untuk memberikan kemenangan kepada salah seorang bakal calon.
“Namun, karena kita tidak mau ada calon yang dikalahkan oleh pengurus PWI provinsi, maka kami menawarkan agar mereka menyepakati sendiri siapa di antara keduanya yang akan menempati jabatan ketua,” ujar mantan anggota DPRK Pidie tersebut.
Setelah dua kali upaya musyawarah yang ditawarkan tidak membuahkan hasil, ketua PWI Aceh Tarmilin Usman, dalam forum rapat itu langsung menggelar rapat terbatas pengurus PWI yang dihadiri, Wakil Ketua Iranda Novandi, Wakil Sekretaris Hazairin SH, dan Bendahara Azhari Bahrul SE.
Hasil keputusan rapat terbatas itu kemudian dibacakan Wakil Ketua PWI Aceh, Iranda Novandi. Dan sekaligus menskors sidang dan sidang akan dilanjutkan paling lambat dalam tiga bulan ke depan.
Usai penskoran sidang, dua kandidat ketua PWI Aceh Tamiang, Syawaluddin dan Saiful Alam yang ditanya AcehHerald.com secara terpisah mengatakan mereka siap menerima keputusan hari ini. Meski mereka sebenarnya berharap pada konferensi ini bisa terpilih pengurus perdana PWI Aceh Tamiang.
Penulis M Nasir Yusuf