
BANDA ACEH I ACEHHERALD.com
Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mengharapkan Pemerintah Aceh dalam mengantispasi penyebaran virus corona di Tanah Rencong harus lebih bersungguh-sungguh. Tidak cukup hanya dengan mengandalkan rapid test. Jika Aceh ingin betul-betul bersih dari Covid-19, harus dilakukan dengan pemeriksaan swab.
Hal itu dikemukakan Ketua Komisi V DPRA, M Rizal Falevi Kirani menyikapi rencana Pemerintah Aceh yang akan melakukan pemeriksaan Covid-19 gratis secara massal di Aceh. “Tes Covid-19 massal lebih baik hanya dilakukan dengan metode SWAP,” ujar politisi Partai Nanggroe Aceh.
Selama ini, hasil rapid test selalu tidak akurat. Hasil rapid test lain hasil swab lain. Akibatnya, banyak menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat.
Ketua Komisi V DPRA itu menambahkan, pemeriksaan rapid test hanya akan membuat pengeluaran anggaran membengkak, karena nantinya, hasil rapid test, harus diuji kembali menggunakan metode swab.
Untuk itu Rizal Falevi Kirani dan tim Komisi V DPRA meminta pihak Pemerintah Aceh untuk tidak ragu-ragu mengalokasikan dana yang dimiliki untuk anggaran penghentian penyebaran covid, baik dari pos Belanja Tidak Terduga (BTT) maupun dari sumber refocussing APBA 2020.
Dikatakan, selama ini kondisi Aceh dalam bidang bebas covid-19 memang cukup menggembirakan dan ini perlu diberi apresiasi untuk Pemerintah Aceh. Dari 20 pasien yang disebut-sebut sempat dirawat di RSUZA Banda Aceh, hampir seluruhnya dinyatakan sembuh, hanya dua orang yang positif corona yang meninggal. Namun satu pasien meninggal di antaranya kemudian dinyatakan negatif corona.
.