LHOKSEUMAWE | ACEHHERALAD.Com – Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Lhokseumawe, berkunjung ke Kota Depok. Mereka belajar ketahanan keluarga apalagi setiap tahunnya Kota Depok menjadi kota layak anak dan daerah terbaik dalam pendampingan ketahanan keluarga masyarakat.
Komisi D DPRK Lhokseumawe langsung ngegas setelah diresmikan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) oleh Ketua DPRK.
Kunjungan pertama yang dilakukan adalah ke Kota Depok. Wilayah ini sejak tahun 2017 sudah punya Perda Ketahanan Keluarga. Perda nomor 9 tahun 2017 serta sudah ada Perda Peningkatan Ketahanan Keluarga Nomor 6 tahun 2024.
“Kota Depok setiap tahunnya menjadi juara kota layak anak dan kota terbaik dalam pendampingan ketahanan keluarga masyarakat,” katanya.
Di Depok, ujar Ketua PKS Lhokseumawe, ini mereka mendengar paparan dari Kadis DP3AP2KB serta berdialog interaktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi perda ini.
Walikota Depok KH Dr. Idris Abdus Shomad, MA., ujar Nurbayan, sangat concern dalam isu ketahanan keluarga. Orang nomor satu ini memberikan support penuh dalam bentuk penganggaran.
Hal ini dilakukan karena mereka yakin dengan kualitas keluarga yang kokoh dan kuat, sangat berpengaruh pada kualitas pendidikan generasi, pola hidup sehat, menekan angka kriminalitas maupun kenakalan remaja dan penyakit-penyakit sosial lainnya di masyarakat.
Jumlah penduduk Depok sekitar dua juta jiwa ditambah banyaknya penduduk yang domisili di Depok masih ber KTP Jakarta. Kisaran penduduk Depok ada 2,5 jt yang beraktivitas di Kota Depok dengan segudang permasalahan kota lainnya yang mampu diatasi secara massif dengan penguatan peran keluarga dalam masyarakat.
Dia menambahkan, ada salah satu kelurahan di Depok yang penduduknya 100.000 lebih dan ini sudah setengah penduduk Kota Lhokseumawe.
Jadi setiap RT, RW, kelurahan mereka punya kader tangguh keluarga yang bertugas mendampingi warga setiap mulai melihat ada tanda-tanda konflik terutama kekerasan dalam rumah tangga
Kemudian Pemkot Depok memberi ruang pada anak usia 13 – 18 tahun untuk memberikan suaranya dalam Musrembang mulai dari desa, kecamatan sampai dengan tingkat kota. Jadi semua anak-anak dilatih publik speaking. Orang tua mereka juga mendapat pembekalan dari Dinas P3AP2KB karena anak-anak kritis ini akan menjadi aset bangsa.
Keunggulan lainnya, ujar Nurbayan, mereka juga punya forum remaja yang aktif menyuarakan aspirasi remaja. Jadi seluruh perencanaan pembangunan, pelaksanaan dan evaluasi melibatkan anak dan remaja dalam membuat prioritas pembangunan kota. “Luar biasa,” ujar Nurbayan.
Mereka juga menyiapkan pelatihan pra nikah dua hari untuk catin usia 20 tahun keatas secara gratis setiap angkatannya. Modul yang disiapkan oleh pemerintah dan modul sudah ada yang dicetak berhuruf braile. Mereka juga punya psikolog gratis diakses masyarakat yang dibayar oleh Pemko.
Senada itu, Kadis P3AP2KB, menyampaikan bahwa walikota melihat seluruh permasalahan pendidikan, kesehatan, sosial, pembangunan fisik kota akan mampu diatasi jika benar pengasuhan warganya dalam keluargaini bukan bermaksud pemerintah mencampuri wilayah private, namun justru menguatkan peran keluarga dalam menyiapkan generasi terbaik bangsa.
Lalu saat mau keluar ruangan, ujar Nurbayan, Komisi D DPRK diperkenalkan dengan remaja Depok yang sedang mempersiapkan Musrembang mereka.
Nurbayan menginginkan agar ini diadopsi oleh Pemko Lhokseumawe, Dan alam kunjungan itu Nurbayan di damping anggota DPRK Lhokseumawe dari PKS Yusuf A dan Farhan Zuhri. (Adv)