[divider style=”solid” top=”20″ bottom=”20″]

LHOKSUKON | ACEH HERALD

PARA keluarga bangsawan dari garis keturunan penguasa (raja) Sawang T Laksamana, Minggu (6/12/2020) bertemu di Gampong Gunci, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara.

Pertemuan para kaum ningrat pada hari itu, terhitung sangat menarik, apalagi berlangsung di sebuah desa   pedalaman Aceh Utara. Lokasi desa jaraknya sekitar 6 km dari ibukota Kecamatan Sawang, atau berjarak sekitar 22 km dari Jalan Banda Aceh-Medan.

Pertemuan pada hari itu dihadiri oleh anggota DPRA Tantawi SIP MAP  (Dapil 5, Aceh Utara-Lhokseumawe), dan Wakil Ketua DPRK Lhokseumawe T Sofianus.

Ketua Panitia T Jamaluddin TB, kepada Acehherald.com mengatakan, pertemuan digelar untuk menyambung silaturrahmi sesama garis keturunan T Laksamana.

Ditanya kenapa Desa Gunci dijadikan tuanrumah pertemuan, T Jamaluddin menjawab karena makam T Laksamana berada di Desa Gunci. “Kami berencana memugar makam tersebut,” katanya.

Acara pada hari itu, berakhir dengan pemberian santunan untuk anak yatim.

Hasil penelusuran Acehherald.com dari berbagai sumber, dalam masa berkecamuknya perang antara Kerajaan Aceh melawan Belanda (1873-1904), Sawang memegang peranan penting dalam perjuangan, Sultan Alaiddin Muhammad Daudsyah. Kala bergerilya di negeri Sawang, Sultan Alaidin mendirikan sebuah Kuta (benteng) yang disebut dengan Kuta Sawang. Negeri Sawang ketika itu di perintah oleh Teuku Panglima Muda Mahmud Sawang (Pang Mahmud) yang memerintah pada tahun 1885-1900. Dan, T Laksamana Sawang adalah penguasa Sawang pada tahun 1870.(*)

PENULIS     :     YUSWARDI