TAKENGON I ACEHHERALD.Com – Ketua Badan Reintregrasi Aceh, Jamaluddin, SH. M.Kn., melakukan kunjungan ke rumah salah seorang warga Aceh Tengah yang terdata sebagai eks kombatan GAM masa konflik melanda kawasan Aceh.
Eks kombatan yang dikunjungi Ketua badan yang dibentuk untuk menangani permasalahan terkait kesejahteraan eks kombatan dan masyarakat Aceh yang menjadi korban konflik pasca perjanjian tersebut adalah Nurdin (41) warga Dusun Arul Ropa, Kampung Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah.
Diketahui Nurdin yang dimasa konflik memiliki nama sandi _Aneuk Kameng Seuribe_ (Anak Kambing Seribu) tersebut, saat itu masih berusia remaja, sekitar 15 tahun. Namun meski ia masih sangat muda, kontribusi Nurdin saat itu sangat membantu pergerakan GAM dikawasan tersebut.
Hal ini dituturkan langsung oleh Mantan Panglima GAM Wilayah Linge, Fauzan Azima.
Menurut Fauzan yang sering dipanggil Ama Gajah (Bapak Gajah), Nurdin saat itu berada dibawah komando pasukan yang dipimpin Tengku Jamaludin alias Bayer (Almarhum), hingga akhirnya setelah damai, Nurdin menikahi putri ketika Tgk Bayer yang bernama Rahmadani Simah Bengi.
“Iya benar, Nurdin alias Aneuk Kameng Seuribe adalah mantan kombatan, dimana saat itu ia masih berumur sekitar 15 tahun, namun ia sangat banyak membantu pergerakan pasukan kita yang melakukan gerilia dikawasan tersebut,” ujar Fauzan Azima kepada Acehherald.com, Selasa (31/12/2024).
Namun sangat miris, pasca 19 tahun berjalannya proses perdamaian yang menghentikan pertempuran antara pihak GAM dan RI, kondisi kehidupan Nurdin sangat memprihatinkan.
Nurdin hanya menempati gubuk kecil diujung perkampungan dengan istri dan anak-anaknya, dengan kondisi perekonomian yang sangat sulit dikarenakan ia hingga saat ini tidak memiliki pekerjaan yang tetap.
Berdasarkan keadaan tersebut, Ketua BRA Aceh mengunjungi kediaman Nurdin, Kamis (26/12) yang lalu.
Dalam kunjungan tersebut, Ketua BRA, didampingi Ketua KPA Aceh Tengah, Islamudin alias Pang Renggali, Tgk Suhada dan Tgk Munzir ini, mengaku sangat prihatin akan kondisi Nurdin yang masuk dalam daftar kombatan GAM namun hingga kini kehidupannya masih jauh dari kata makmur dan sejahtera.
Jamal juga mengakui bahwa masih ada ratusan eks kombatan lainnya yang berhasil sama seperti Nurdin, meski perdamaian sudah belasan tahun berlalu, namun kondisi kehidupan para eks kombatan tersebut tidak seberuntung rekan-rekan mereka yang lain.
Dalam kesempatan tersebut, Jamal berjanji akan berupaya secepat mungkin untuk segera menyelesaikan permasalahan terkait peningkatan kesejahteraan para eks kombatan GAM yang bernasib sama seperti Nurdin.
Menurutnya dalam waktu dekat pihaknya akan segera duduk bersama dengan Pemerintah Aceh guna melakukan aksi kerja cepat terkait penanganan masalah ini.
“Kita sangat prihatin akan kondisi ini, kita harus akui masih banyak eks kombatan GAM yang masih belum tersentuh penanganannya oleh kita, baik dari BRA maupun Pemerintah Aceh sendiri. Namun kita tidak diam, kedepan kita akan selesaikan permasalahan ini dan akan kita percepatkan proses penanganan peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan para eks kombatan yang bernasib seperti Tengku Nurdin ini,” ujar Jamal.
Salah satu upaya pokok yang harus dilakukan, lanjut Jamal, adalah percepatan pembagian lahan untuk eks kombatan beserta jatah hidup mereka selama melakukan proses pengharapan terhadap lahan tersebut.
“Pemerintah Aceh melalui BRA dalam waktu dekat akan merealisasikan program peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup eks kombatan GAM, salah satunya adalah percepatan pembagian lahan untuk mereka,” pungkas Jamal.
Penulis: Robby