SIGLI I ACEHHERALD – Sengkarut persiapan pelaksanaan Pekan Olahraga Daerah Aceh (PORA) ke-XIV Pidie yang sejogyanya dilaksanakan Nopember 2022, dan belakangan diwarnai permintaan penundaan oleh tuan rumah, ternyata dana talangan dari APBA yang terlambat cair.
Hal itu diungkapkan oleh Zian Mustaqin, praktisi olahraga yang juga atlet Pidie, Rabu (14/09/2022) malam. Menurutnya, pihak propinsi termasuk KONI Aceh terbuka dengan situasi yang ada. Hingga tuan rumah Pidie tak disudutkan secara sepihak, dalam konteks keterlambatan itu.
Menurutnya, anggaran sebanyak Rp 90 miliar untuk PORA Pidie dari propinsi telah disahkan tahun 2020. Seharusnya, tentu awal tahun 2021 telah dicairkan, namun justru samai nyaris di penghujung tahun 2021. “Dengan kondisi anggaran di ujung tahun, tentu tak bisa dilaksanakan, karena akan berkonsekuensi hukum jika tak elesai di tahun itu juga. Tentu pelaksana lapangan tak mau ambil risiko,” kata Zian.
“Harusnya awal 2021 Pemerintah Aceh sudah menyalurkan dana tersebut, bukan diakhir tahun. Akibatnya pada akhir tahun di bulan November 2021, Pemkab Pidie tidak bisa menggunakan dana tersebut dikarenakan sudah mau tutup anggaran pada Desember 2021. Sehingga harus dilaksanakan pada tahun 2022 proses pembangunan venue PORA.”
Dalam kondisi begini, dengan waktu yang terbatas, kata Zian, tentu persiapan tak bisa dituntaskan tepat waktu. Bahkan saat ini, dana untuk finalisasi kesiapan acara PORA XIV senilai Rp 20 M lagi juga belum dicairkan.
Dalam konteks itu, diharapkan pihak kabupaten lain, dapat memahami dengan kondisi yang dialami Pidie saat ini. “Kami juga minta PJ. Gubernur Aceh agar dapat bijaksana melihat kondisi ini dan mempertimbangkan penundaan untuk suksesnya acara,” kata Zian seraya berharap Pj Gubernur Aceh bisa melakukan koreksi internal dalam kasus keterlambatan persiapan PORA Pidie.
Penulis : Asnawi Ali