Kasus Perampokan di Alue Nireh; Kahar : Merekayasa Karena Belum Ada Mas Kawin

LANGSA – ACEHHERALD.COM Drama penculikan dan perampokan yang menimpa Kahar Muzakar, pemuda paruh baya warga Gampong Alue Dalam Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur dan sudah bertunangan dengan seorang gadis pujaannya, warga Peudawa, Aceh Timur, ternyata hasil rekayasanya sendiri. Kepada polisi, semula ia mengaku diculik saat berada di pinggir jalan dalam kota Langsa ketika menunggu bus … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

LANGSA – ACEHHERALD.COM

Drama penculikan dan perampokan yang menimpa Kahar Muzakar, pemuda paruh baya warga Gampong Alue Dalam Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur dan sudah bertunangan dengan seorang gadis pujaannya, warga Peudawa, Aceh Timur, ternyata hasil rekayasanya sendiri.

Kepada polisi, semula ia mengaku diculik saat berada di pinggir jalan dalam kota Langsa ketika menunggu bus untuk pulang ke kampung halamannya ke Idi Cut. “Saat itu, jam sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB. Kondisi Simpang Empat Gampong Pawoh Langsa dalam keadaan sepi. Dalam kondisi sepi itu, tiba-tiba sebuah mobil berhenti, dan menyapa Kahar dan kemudian menyeretnya ke dalam mobil setelah lebih dulu ditutup mulutnya”.

Ternyata cerita Kahar Muzakar itu telah membuat orang-orang prihatin terhadap peristiwa yang menimpanya. Kisah rekayasanya, tidak hanya menipu masyarakat yang telah bersusah payah untuk menggotongnya dari pinggir Krueng Alue Nireh ke ambulan yang kemudian membawanya ke rumah sakit.

Kahar Muzakar (25)

Tapi, juga menipu aparat keamanan, polisi dan anggota TNI yang sudah bersusah payah untuk mengangkat dan menyelidiki kasus yang kemudian ternyata merupakan rekayasa.

Ide jahat itu, diakuinya, muncul saat ia berada di masjid. Padahal, sebelumnya hanya masuk ke masjid itu untuk sekadar beristirahat.

Dalam peristirahatannya, Kahar mulai terpikir bagaimana membuat rekayasa seolah-olah ia menjadi korban penculikan dan perampokan dengan harapan keluarga calon istri merasa iba dan memberikan tempo waktu lagi untuk menunda pelaksanaan pernikahan.
Lalu, Kahar memutuskan menginap lagi di masjid tersebut. Kemudian, pada Selasa (17/3/2020) dinihari, Kahar berjumpa dengan warga yang baru selesai melaksanakan sholat. Selanjutnya, Kahar meminta tumpangan untuk pergi ke pinggir sungai Alue Nireh.
Sesampainya di tepi sungai, Kahar istirahat sejenak di Cafe Alni yang berada di pinggir jalan negara Medan-Banda Banda Aceh itu.
Baru pada pukul 08.00 WIB, Kahar turun ke tepi sungai Alue Nireh dan kemudian berguling-guling di lumpur. Pada waktu bersamaan, ia melihat ada seutas tali plastik warna hitam, lalu diikatkan sendiri kaki dan tangannya seraya berteriak minta tolong hingga akhirnya ditemukan oleh warga.
Menurut Kasat Reskrim, dari awal pihaknya mencurigai keterangan yang disampaikan korban. Kahar sering memberi keterangan berbelit-belit dan sejumlah kejanggalan lainnya.

Baca Juga:  Listyo Minta CSR Freeport Bantu Pembangunan Papua

Penulis Ridwan Suud : Aceh Timur/Langsa)

Berita Terkini

Haba Nanggroe